MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo membenarkan ada masalah konsumsi dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Medan. Salah satunya terkait distribusi konsumsi yang telat kepada atlet di Aceh.
“Saya sudah mendapat laporan pertama yang di Aceh. Yang di Aceh, setelah malam hari evaluasi, besoknya langsung ditemukan solusi dan langkah-langkah cepat,” kata Dito saat diwawancarai di Stadion Utama di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (13/9/2024).
Hari ini, Dito telah mendapat laporan dengan bukti faktual, makanan di Aceh sudah baik, sama dengan di Sumut.
Baca juga: Venue PON XXI Jadi Sorotan, Menpora: Venue Voli di Deli Serdang Tak Ada Masalah
Dia telah menerima laporan dari seluruh Chef de Mission (CdM) dan kontingen, bahwa makanannya telah meningkat.
“Jadi memang harus kita akui, kita harus memberikan makan dengan jumlah yang sangat besar itu bukan hal yang mudah. Dan mungkin ini untuk pertama kalinya, Sumatera dan Aceh bertepatan tuan rumah acara sebesar PON,” ucapnya.
“Bayangkan ada tiga kali jam makan serentak. Kita harus mengirimkan lebih dari puluhan ribu. Jadi memang awal pasti ada assesmen, ada adaptasi, tapi kita harus apresiasi bagaimana langkah cepatnya dan cara masing-masing daerah ini mitigasi risiko ke depannya,” tutupnya.
Baca juga: Menpora Dito Cek Stadion Penutupan PON XXI: Tanggal 16 akan Uji Coba
Sebelumnya diberitakan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi melayangkan surat protes kepada panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 terkait distribusi konsumsi bagi para atlet yang kerap terlambat.
Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah Mikhael Agusta menyebutkan, distribusi konsumsi untuk atlet cabor panahan dan panjat tebing dari Kalteng tidak konsisten, sering kali terlambat.
"Distribusi konsumsi tidak konsisten, kadang tepat waktu, namun lebih sering terlambat," ujar Mikhael saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Senin (9/9/2024).
Dalam surat protes yang dikirimkan pada Minggu (8/9/2024), Mikhael mencatat, pada Sabtu (7/9/2024), makan malam baru diterima pada pukul 22.30 WIB.
Hal serupa terjadi pada Minggu (8/9/2024), di mana para atlet baru menerima sarapan pukul 09.50 WIB.
Ia menegaskan, keterlambatan ini mengganggu persiapan dan latihan atlet yang sudah disusun demi meraih hasil terbaik dalam PON XXI.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang