MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah atlet masih mengeluh terkait venue Bola Voli Indoor di kawasan Sport Center Sumatera Utara (Sumut), di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang.
Cindy Tiara Berliyan, atlet dari tim DKI Jakarta mengatakan, hal utama yang dirasakan saat bermain adalah lapangan yang berdebu.
"Terus (masalah) debu. Itu tuh polusi udaranya nggak enak, jadinya kita itu sesak napas," kata Cindy saat diwawancarai di lokasi pada Jumat (13/9/2024).
"Nah, kita kan DKI pakai polar. Otomatis nadi kita keliatan tinggi atau tidaknya. Karena polusinya, debu semua, kita sesak napas. Otomatis nadi kita tinggi karena itu," sambungnya.
Baca juga: Tinjau Venue Voli PON XXI yang Sempat Berkubang, Menpora Minta Maaf
Ia pun membandingkan pengalamannya bertanding di venue Voli Sumut dengan venue voli ketika bertanding di PON Papua. Menurutnya, venue di PON Papua jauh lebih baik.
"Jauh banget. Memang sama-sama bangun GOR. Tapi fasilitas kayak toilet, dari kita datang di depan GOR itu bagus banget," ucapnya.
Meski begitu, ia mengakui konsumsi saat berlaga di Sumut masih lebih baik dibanding di Papua.
"Makanannya enak, tapi kalau fasilitas GOR kurang," sebutnya.
Di lain pihak, Medi Yoku atlet voli tim Jawa Timur, menyampaikan ada kendala yang didapati selama mengikuti pertandingan. Mulai dari soal perjalanan menuju venue voli cukup jauh.
"Perjalanan dari penginapan ke sini jauh, sekitar satu jam. Menurut saya cukup lama. Terus kondisi GOR belum 100 persen selesai," ujar Medi.
"Jadi masih berdebu dan lain-lain. Mungkin mainnya jadi kurang maksimal. Terus masalah lampu, itu pas jam 2 dan jam 3 silau. Nggak kelihatan bolanya," sambungnya.
Baca juga: Venue PON XXI Jadi Sorotan, Menpora: Venue Voli di Deli Serdang Tak Ada Masalah
Dia menyampaikan, kondisi di lapangan pertandingan masih berdebu sekali dan alasnya cukup licin. Hal itu tentu membuat pemain kurang nyaman.
"Nah, kalau di Papua kemarin lebih siap karena sudah ready dan tidak ada kendala seperti di sini," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang