MEDAN, KOMPAS.com - Seorang penjual es krim berusia 67 tahun, bernama Panjang, mengungkapkan pengalamannya saat menyaksikan bentrokan antara mahasiswa di Politeknik Negeri Medan (Polmed), Kamis (26/9/2024).
Panjang menceritakan, saat itu ia sedang berjualan di area parkir Polmed dan melayani mahasiswa yang membeli es krim.
"Tadi ada mahasiswa yang arak-arakan karena kan lagi ada acara wisuda. Terus sempat terjadi perselisihan tadi," ungkap Panjang saat diwawancarai.
Baca juga: Bentrokan Mahasiswa saat Polmed Medan Gelar Wisuda, Satu Orang Terluka
"Cukup ramai lah tadi. Sampai pisau saya diambil. Padahal pisau itu saya pakai untuk potong roti. Beruntung lah tadi ada yang kasih saya pisau. Ini lah saya kantongi biar tidak diambil lagi," ucap Panjang sambil tertawa.
Peristiwa menegangkan akibat bentrok antarmahasiswa juga dirasakan Sumarni, pedagang di kantin Polmed.
Ia menjelaskan, saat itu ia sedang menjaga lapak jualannya ketika tiba-tiba situasi menjadi kacau.
Baca juga: Ada Calon Tak Penuhi Syarat, Pengundian Nomor Urut Pilkada Subulussalam Aceh Ricuh
"Tadi di kantin memang ada banyak mahasiswa Teknik Sipil yang duduk-duduk. Tiba-tiba datang mahasiswa Teknik Mesin," kata Sumarni.
"Mereka melempari batu ke arah kantin sampai kaca pecah. Ya saya sempat takut lah. Bahkan tadi di dalam kantin ada yang pingsan (mahasiswa)," tambah dia.
Meski demikian, Sumarni memastikan, tidak ada pedagang yang terluka dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan, mahasiswa dari Fakultas Teknik Mesin dan Teknik Sipil terlibat bentrok di Polmed.
Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Dian Simangunsong menjelaskan, insiden ini bermula saat acara wisuda yang diadakan di lapangan upacara kampus Polmed.
"Mulanya, sekitar pukul 09.00 WIB, pihak Polmed mengadakan acara wisuda. Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi selisih paham antara mahasiswa Teknik Sipil dengan Teknik Mesin," kata Dian kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Menurut Dian, permasalahan ini muncul akibat saling ejek di antara mahasiswa.
"Mereka saling ejek. Selanjutnya terjadi pemukulan terhadap salah seorang mahasiswa Teknik Mesin yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil," sambungnya.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah mahasiswa Teknik Mesin merasa tidak senang dan melakukan penyerangan ke Fakultas Teknik Sipil.
Namun, pihak keamanan kampus segera melerai situasi tersebut sehingga tidak menimbulkan korban lebih lanjut.
"Saat ini, pihak dosen dari masing-masing fakultas telah duduk bersama dengan para staf di Gedung Rektorat Polmed," tutup Dian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang