MEDAN, KOMPAS.com - Seorang santri inisial FAD (17) diduga membakar pengurus sekaligus gurunya di pondok pesantren (ponpes), Adab Auli Rizki (19). FAD nekat melakukan hal itu karena sakit hati ke korban.
Kepala Polres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (5/10/2024). Saat itu, para santri yang berada di ponpes di Kecamatan Hinai, terkejut melihat kamar korban terbakar.
“Korban sempat berteriak minta tolong. Lalu, para santri mencoba untuk menolong korban dengan memecahkan kaca kamar dan mendobrak pintunya,” kata David kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Santri Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Polisi Periksa 22 Saksi
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun karena kondisinya cukup memprihatinkan, ia dibawa ke RSUP Adam Malik dan menjalankan perawatan hingga sekarang.
“Luka bakar yang diderita korban 70 persen lebih di tubuh. Korban masih dirawat,” ucap David.
Mendapati informasi itu, polisi melakukan proses penyelidikan. Di hari itu juga, polisi menangkap FAD dan membawanya ke Polres Langkat. Setelah diperiksa, FAD mengaku membakar korban karena sakit hati.
Baca juga: Ternyata Ada 5 Santri di Aceh yang Disiram Air Cabai, Diracik Istri Pimpinan Ponpes Sendiri
“Pelaku sakit hati ke korban karena di-bully. Korban ini kan pengajar di ponpes itu. Nah, pelaku ini sering di-bully karena kondisi fisiknya. Terus kalau ada perilaku kurang pas atau pelanggaran dia, dieksposes di depan santri lainnya,” ungkap David.
“Selain itu, (korban) suka dituduh dan difitnah melakukan pelanggaran. Diadu domba juga dengan santri lain dan pimpinan ponpes sehingga dia (pelaku) sering dimarahi,” tambahnya.
FAD saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Pihaknya kini masih memproses hukum FAD sebagai anak yang berhadapan dengan hukum.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang