MEDAN, KOMPAS.com - Adab Auli Rizki (19), guru pondok pesantren (ponpes), Adab Auli Rizki (19) yang dibakar santri inisial FAD (17) di Kabupaten Langkat, masih menjalani perawatan di RSUP Haji Adam Malik.
Manajer Hukum dan Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, Adab dirawat sejak 5 Oktober 2024.
"Pasien mengalami luka bakar 60 persen di area wajah, punggung, kedua tangan, kedua kaki dan sedikit di bagian dada," kata Rosario kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Sakit Hati Dirundung, Santri di Langkat Bakar Pengajar Ponpes
"Di hari itu juga, korban menjalani operasi luka bakar, namanya operasi debridement," sambungnya.
Saat ini, korban masih dirawat intensif di ruang ICU luka bakar RSUP Adam Malik. Kini, kondisi korban telah membaik.
"Kondisi pasien sadar, sudah tidak menggunakan ventilator tetapi masih menggunakan selang napas," ucapnya.
Baca juga: Santri Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Polisi Periksa 22 Saksi
Sebelumnya diberitakan, FAD (17) diduga membakar Adab karena sakit hati menjadi korban bullying.
Kepala Polres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (5/10/2024). Saat itu, para santri yang berada di ponpes di Kecamatan Hinai, terkejut melihat kamar korban terbakar.
“Korban sempat berteriak minta tolong. Lalu, para santri mencoba untuk menolong korban dengan memecahkan kaca kamar dan mendobrak pintunya,” kata David kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (9/10/2024).
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun karena kondisinya cukup memprihatinkan, ia dibawa ke RSUP Adam Malik dan menjalankan perawatan hingga sekarang.
“Luka bakar yang diderita korban 70 persen lebih di tubuh. Korban masih dirawat,” ucap David.
Mendapati informasi itu, polisi melakukan proses penyelidikan. Di hari itu juga, polisi menangkap FAD dan membawanya ke Polres Langkat. Setelah diperiksa, FAD mengaku membakar korban karena sakit hati.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang