MEDAN, KOMPAS.com – Sebanyak 146 pengungsi Rohingya terdampar di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024).
Sebelum tiba di Deli Serdang, mereka berlayar selama 17 hari dari kamp pengungsian di Bangladesh.
Salah satu pengungsi, M. Sufaid (24), menjelaskan mereka awalnya mengungsi di Bangladesh karena adanya konflik di Myanmar, tempat asal mereka.
Baca juga: 146 Pengungsi Rohingya Terdampar di Deli Serdang
Berharap mendapatkan perlindungan di Indonesia, mereka nekat berlayar menggunakan kapal kayu.
"Ternyata ada penolakan terhadap kami oleh masyarakat," ungkap Sufaid saat diwawancarai di Aula Camat Pantai Labu.
Selama perjalanan, Sufaid berlayar bersama dua keponakannya. Dengan pasokan makanan dan minuman yang sangat sedikit, mereka bertahan di laut selama 17 hari.
Salah seorang pengungsi Rohingya, Sufaid saat diwawancarai di Kantor Camat Pantai Labu, Deli Serdang, Kamis (24/10/2024)Meski menghadapi penolakan, Sufaid berharap masyarakat Indonesia dapat menerima mereka.
“Kami berharap bisa ditampung sementara di Indonesia dan kemudian dikirim ke negara ketiga. Kami memilih Indonesia karena kami tahu di sini banyak saudara muslim kami," ujarnya.
Baca juga: 150 Rohingya Diizinkan Mendarat Setelah Sepekan Terombang-ambing di Laut Aceh Selatan
Sekretaris Camat Pantai Labu, Azizur, menyatakan bahwa jumlah pengungsi mencapai 146 orang, terdiri dari 64 pria, 62 wanita, dan 20 anak-anak.
Azizur menjelaskan bahwa para pengungsi mendarat di muara Pantai Dewi Indah dengan kapal kayu besar sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat ini, mereka telah dibawa ke Aula Kantor Camat Pantai Labu untuk proses pendataan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang