MEDAN, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus calon pramugari, Ade Nurul Fadillah (19), yang meninggal saat menjalani pendidikan di kursus penerbangan Sumatera Flight Education, di Komplek Citra Garden, Kota Medan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa hari ini sejumlah saksi diperiksa. Mereka terdiri dari penasihat hukum keluarga korban, keluarga korban, serta rekan-rekan Ade.
"Dari sekolah, di antaranya tujuh siswa atau rekan korban turut diperiksa. Lalu, ada beberapa staf sekolah," ujar Hadi saat diwawancarai di Polda Sumut, Rabu (30/10/2024).
Baca juga: Sebelum Tewas, Calon Pramugari di Medan Sempat Kirim Video ke Pacar
Hadi menambahkan, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi. Dalam waktu dekat, polisi juga akan melakukan ekshumasi.
Sebelumnya, Ade meninggal dunia pada 1 Oktober 2024 saat menempuh pendidikan di kursus penerbangan tersebut. Keluarga menemukan sejumlah kejanggalan saat memandikan jenazah.
“Ada lebam di leher yang diindikasikan karena dicekik. Selain itu, ada lebam di punggung dan rusuk. Jari-jari tangan dan kaki juga biru. Dugaan awal mengarah pada adanya kekerasan,” ungkap Thomy, penasihat hukum keluarga.
Berdasarkan kejadian itu, keluarga korban membuat laporan ke Polda Sumut STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumatera Utara pada 23 Oktober 2024.
Di lain pihak, kursus penerbangan Sumatera Flight Education membantah bahwa korban meninggal karena mengalami kekerasan di asrama.
“Dugaan korban mengalami kekerasan itu yang kami bantah. Kami adalah tempat pelatihan, bukan akademi,” kata Hendra Manatar Sihaloho, kuasa hukum Sumatera Flight Education, kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (29/10/2024).
“Tidak ada senior junior atau perpeloncoan di sini. Kami hanya kursus selama satu tahun. Makanya, kami sampaikan tidak ada kekerasan,” sambungnya.
Baca juga: Kejanggalan Tewasnya Calon Pramugari di Medan, Disebut Sering Konsumsi Obat Sakit Kepala
Hendra menjelaskan, korban sudah menjalani pendidikan selama sekitar dua bulan.
Berdasarkan keterangan kawan-kawan korban, selama itu Ade tidak memiliki musuh. Bahkan, Ade dikenal sebagai orang yang baik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang