MEDAN, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), masih mencari dua warga yang hilang setelah banjir bandang menerjang Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, pada Minggu (24/11/2024).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Deli Serdang, Arif Tarigan, mengatakan pihaknya telah menurunkan 25 personel untuk mencari kedua korban yang hilang. Tim pencari juga dibantu oleh Basarnas dan pemerintah setempat.
“Kami mencari di sepanjang areal sungai dan lokasi puing-puing dari banjir bandang. Untuk alat yang digunakan, ada perahu dan alat pendeteksi jenazah yang dimiliki Basarnas,” kata Arif saat diwawancarai di lokasi pada Senin (25/11/2024).
Arif menambahkan, tim pencari telah menyusuri Sungai Tekad dan Sungai Lau Seruai yang berada di dekat desa. Selain itu, dua unit mobil water canon juga diterjunkan untuk membersihkan lumpur di lokasi.
“Untuk saat ini, hasil pencarian belum ditemukan dan akan dilanjutkan besok hari. Kendala yang kami hadapi, areal pencarian banyak tertutupi sedimentasi lumpur serta material lain seperti bongkahan batu besar dan kayu-kayu,” ujar Arif.
Pantauan Kompas.com, warga setempat masih berada di lokasi, bekerja sama dengan petugas BPBD, Basarnas, dan pemerintah setempat untuk membersihkan lumpur dan material lainnya.
Sementara itu, personel BPBD juga membantu mengangkut barang-barang milik warga yang terkena dampak untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sebuah alat berat juga diterjunkan untuk mengeruk material yang dibawa oleh banjir bandang.
Baca juga: Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Deli Serdang, 4 Orang Tewas dan Upaya Penanganan
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan identitas korban yang meninggal akibat banjir bandang, yaitu Kartini Sitepu (65), Elsie Nadinda (3), Serta Ginting (81), dan Perdamenta (35).
"Dua warga lagi masih dinyatakan hilang, yakni Budi Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus (40)," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/11/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang