Editor
KOMPAS.com – Bencana banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, terus meluas dan kini melanda 10 kecamatan akibat luapan tiga sungai besar, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.
"Awalnya hanya lima kecamatan, tapi kini meluas menjadi 10 kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari, Kamis (28/11/2024), seperti dilansir Antara.
Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan Selayang.
Baca juga: Bencana Banjir di Kota Medan: Pemicu, Dampak dan Imbauan Pemerintah
Total terdapat 25 titik banjir di wilayah tersebut, termasuk lima kelurahan di Kecamatan Medan Maimun, yaitu Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru.
"Sebanyak 7.699 rumah terendam banjir, dengan korban terdampak mencapai 8.741 kepala keluarga atau 24.874 jiwa," ungkap Yunita.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyebut luapan tiga sungai di Kota Medan disebabkan oleh bencana hidrometeorologi.
Hujan deras dengan durasi panjang telah menyebabkan ratusan rumah di lima kecamatan terendam dan ribuan jiwa terdampak.
BPBD Kota Medan mencatat di antara warga terdampak banjir terdapat 67 lansia, 34 balita, 129 anak-anak, dan dua ibu hamil.
Sebagian korban mengungsi ke rumah ibadah, sekolah, dan rumah warga, sementara yang lain memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda.
Curah Hujan Tinggi dan Faktor Atmosfer Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan curah hujan di wilayah Sumatera Utara tercatat pada kategori sedang hingga tinggi dengan durasi yang lama.
"Fase Madden Julian Oscillation (MJO) selama sepekan terakhir berada pada fase 2 dan 3, ditambah nilai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif sebesar -0,73," kata Hendro.
Baca juga: Jalur Medan-Berastagi di Sibolangit Masih Ditutup Kamis Malam akibat Longsor
Selain itu, Monsun Asia turut membawa udara lembap dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
Pola angin menunjukkan adanya konvergensi dan perlambatan angin tepat di wilayah Sumatera Utara. Bibit siklon tropis 99B di perairan Samudra Hindia barat Sumatra juga memperparah kondisi.
"Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan lebat dengan durasi panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara," ujar Hendro.
Tanggapan dan Bantuan BPBD Sumut bersama instansi lain telah mengerahkan personel untuk membantu warga terdampak banjir. Langkah pengamanan juga dilakukan dengan menyiapkan saksi dan titik evakuasi di lokasi-lokasi yang rawan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang