MEDAN, KOMPAS.com – Kasus oknum polisi Polres Serdang Bedagai, Bripka R Sinaga, yang mengancam menembak karyawan toko elektronik di Kota Tebing Tinggi, berakhir dengan perdamaian.
Perdamaian tercapai setelah mediasi yang difasilitasi Polres Tebing Tinggi dan Polres Serdang Bedagai, Rabu (18/12/2024).
Mediasi dihadiri Wakapolres Tebing Tinggi Kompol Ady Santry Sanjaya, Kasat Sabhara Polres Serdang Bedagai Iptu M Sihombing, dan Kanit Propam Polres Serdang Bedagai Iptu Frido Manik.
Baca juga: Video Viral Oknum Polisi Ancam Tembak Karyawan Toko di Tebing Tinggi
Dalam keterangannya, Ady menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Apapun ceritanya, kita tidak memandang salah atau benar. Kita berharap mediasi ini menghasilkan hal-hal baik ke depannya,” ujar Ady melalui rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/12/2024).
Kesepakatan Damai
Bripka Sinaga menyatakan bahwa persoalan dengan karyawan dan pemilik toko elektronik hanya kesalahpahaman.
“Sehubungan dengan video viral di media sosial, kami klarifikasi bahwa masalah ini adalah kesalahpahaman. Kami sepakat menyelesaikannya secara kekeluargaan,” kata Sinaga.
Hal serupa disampaikan Regen, pemilik toko elektronik.
“Terkait video yang saya unggah di media sosial dan menjadi viral, saya nyatakan kejadian tersebut hanya kesalahpahaman murni. Masalahnya sudah kami selesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
Baca juga: AKP Dadang Iskandar Ancam Tembak Polisi Lain Usai Bunuh AKP Ulil
Video Viral dan Kronologi Kejadian
Sebelumnya, video Bripka Sinaga mengancam menembak karyawan toko elektronik milik Regen viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @medaninfoviral, tampak Sinaga memarahi karyawan toko tersebut.
“Orang mana kau, kutembak kau. Salah aku nanya itu, kan enggak kan?” ujar Sinaga dalam video.
Sadar aksinya direkam, Sinaga segera meninggalkan toko sembari berkomentar, “Mau diviralkan ya, Bang?”
Dalam narasi video dijelaskan, insiden bermula saat istri Sinaga datang ke toko untuk membeli lampu natal. Tidak lama kemudian, Sinaga muncul dan menanyakan KTP salah satu karyawan toko.
Ketika karyawan bertanya alasan diminta menunjukkan KTP, Sinaga marah dan mengancam akan menembaknya.
Kasus ini berakhir damai setelah kedua belah pihak menyepakati penyelesaian secara kekeluargaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang