MEDAN, KOMPAS.com – Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Budianto Sitepu (42), yang diduga tewas setelah ditangkap anggota kepolisian.
Budianto ditangkap bersama dua temannya, inisial G dan D, di Desa Sei Semayang, Deli Serdang, Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 00.20 WIB.
"Penangkapan dilakukan tanpa surat perintah karena situasi tertangkap tangan atas dugaan pengancaman dengan kekerasan," kata Gidion di Polrestabes Medan, Kamis (26/12/2024).
Baca juga: Pria Asal Deli Serdang Tewas Usai Ditangkap Polisi, Keluarga: Wajahnya Lebam
Ketiga orang itu dibawa ke Polrestabes Medan pukul 02.00 WIB. Namun, Budianto muntah-muntah di ruang penitipan tahanan sementara dan dilarikan ke RS Bhayangkara sekitar pukul 15.05 WIB.
"Saya sudah lihat CCTV, korban muntah-muntah di dalam ruang penitipan sementara," jelas Gidion.
Budianto meninggal dunia di RS Bhayangkara, Kamis pukul 10.34 WIB. Hasil visum menunjukkan korban mengalami luka di kepala dan rahang.
"Dugaan kekerasan terjadi saat proses penangkapan," tambahnya. Sejumlah personel Satreskrim Polrestabes Medan yang diduga terlibat sedang diperiksa.
Baca juga: Kasus Tahanan Tewas, Komnas HAM Minta Kapolresta Palu Diberi Sanksi
Kronologi Versi Keluarga
Sebelumnya, Budianto Sitepu ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka lebam setelah ditangkap di Gang Horas, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Menurut istri korban, Dumaria Simangunsong, Budianto dan teman-temannya minum minuman keras sambil memutar musik keras pada Selasa (24/12/2024) pukul 23.00 WIB. Keributan dengan warga sekitar pun terjadi, hingga akhirnya polisi mengamankan mereka.
"Jam 01.00 WIB saya dapat kabar suami saya ditangkap," ujar Dumaria di RS Bhayangkara Medan, Kamis.
Rabu (25/12/2024), Dumaria mendatangi Polrestabes Medan untuk menjenguk suaminya. Namun, ia tidak diizinkan bertemu dan hanya diperbolehkan menitipkan makanan.
Hari ini, ia kembali ke Polrestabes Medan dan mendapat kabar suaminya sudah di RS Bhayangkara. Di rumah sakit, ia menemukan Budianto telah meninggal dengan tubuh penuh luka lebam.
"Wajahnya lebam, badannya biru-biru, dadanya juga," ungkap Dumaria.
Ia meminta agar kasus ini diusut tuntas. "Harapan saya, seadil-adilnya. Suami saya pas dibawa baik-baik saja. Tapi kenapa pas meninggal kondisinya lebam-lebam, biru-biru," tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang