PALEMBANG, KOMPAS.com - Potongan video seorang pedagang ikan yang bersujud meminta maaf kepada polisi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @mood.jakarta.
Keterangan video tersebut menjelaskan kejadian itu berlangsung pada Selasa (21/1/2025).
Seorang pedagang ikan berlutut dan memohon maaf kepada pria berjaket yang diduga adalah oknum polisi yang bertugas di Palembang, Sumatera Selatan.
Video yang diunggah sejak empat hari lalu itu telah disukai 19.832 pengguna Instagram dan mendapat reaksi beragam dari warganet.
Baca juga: Polisi Belum Ungkap Identitas Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Sunarto, mengklarifikasi kejadian tersebut.
Menurut Sunarto, peristiwa itu berlangsung di wilayah Kecamatan Sungai Kedukan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Mulanya, pengendara motor yang disebut adalah pedagang ikan serta anggota polisi yang terekam dalam video sama-sama melintas dari arah yang sama.
Kemudian, penjual ikan tersebut menabrak motor anggota polisi dari belakang.
Baca juga: Pedagang Ikan di Medan Diserang Begal Bersajam, Tiga Pelaku Ditangkap
"Anggota kemudian meminta pengendara tersebut untuk menepi," kata Sunarto, Senin (27/1/2025).
Saat berhenti, anggota polisi tersebut lalu meminta agar pengendara ikan itu menunjukkan surat-surat kendaraan.
Namun, pria tersebut tidak dapat memperlihatkannya.
"Anggota lalu meminta kunci motornya, niatnya mau dibawa ke pos polisi terdekat untuk dilakukan penilangan. Pengendara itu kemudian spontan seperti di video (bersujud) dan membuat anggota kaget," ucap Narto.
Melihat pengendara motor tersebut tersujud, anggota polisi itu kemudian mengembalikan kunci motornya kepada pedagang ikan.
"Anggota kami merasa iba dan langsung memberikan kunci motor tersebut," ujarnya.
Baca juga: Buron 10 Hari, Otak Pelaku Pembegalan di Bogor Ditemukan Bunuh Diri
Sunarto menyebut polisi yang terekam dalam video tersebut bertugas di Samapta Polrestabes Palembang.
Namun, ia tak merinci nama dan jabatan anggota itu, begitu juga dengan pengendara motor yang disebut sebagai pedagang ikan.
"Sudah selesai, keduanya melanjutkan perjalanan masing-masing. Anggota tidak sempat bertanya siapa identitas pengendara tersebut," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang