MEDAN, KOMPAS.com - Banjir menerjang ratusan rumah di Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Selasa (28/1/2025).
Kabid Darurat dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni, mengatakan, banjir menerjang Sergai pada pukul 01.00 WIB.
Pemicunya adalah hujan yang cukup tinggi, yang menyebabkan meningkatnya debit air Sungai Sibarau dan mengakibatkan tanggul di sungai tersebut jebol.
Baca juga: Banjir di Cipayung Sering Terjadi akibat Sampah Sumbat Aliran Kali
"Air dari tanggul itu kemudian meluap dan membanjiri pemukiman warga dengan ketinggian air 55 cm dari permukaan tanah yang berada di dua desa di Kecamatan Dolok Masihul," ujar Sri Wahyuni melalui keterangan tertulis.
Bencana ini mengakibatkan 273 rumah yang dihuni oleh 1.092 jiwa di Sergai terdampak banjir.
Baca juga: Desa Penglipuran Bali Banjir Wisatawan Lokal, 9.600 Orang Per Hari
"(Saat ini) Dinas Sosial Kabupaten Sergai, anggota Tagana, pihak kecamatan, serta aparat desa tengah melakukan asesmen di lapangan dan membuka dapur umum," ujar Sri.
Sementara, untuk banjir di Tebing Tinggi, terjadi pukul 08.00 WIB, diawali hujan lebat yang menyebabkan hulu Sungai Padang di Kabupaten Simalungun dan Sergai meluap.
Akibatnya, ratusan warga di empat kecamatan di Tebing Tinggi terendam banjir dengan ketinggian berkisar 50 hingga 80 cm.
Di Kecamatan Rambutan, banjir merendam wilayah Kelurahan Sri Padang, dengan 50 rumah dan 250 jiwa terdampak, serta ketinggian air berkisar antara 50 hingga 70 cm.
Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kelurahan Badang Berjuang juga terdampak, dengan 31 rumah dan 143 jiwa yang terendam banjir.
Sementara itu, di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, sebanyak 70 rumah yang dihuni oleh 180 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai 60 hingga 80 cm, termasuk satu mushala yang turut terendam.
Di Kelurahan Bandar Utama, banjir menggenangi 208 rumah yang dihuni oleh 920 jiwa dengan ketinggian air antara 20 hingga 60 cm.
Di Kecamatan Padang Hilir, sebanyak 42 rumah yang dihuni oleh 185 jiwa juga terdampak banjir.
Begitu pula di Kecamatan Bajenis, dengan 31 rumah dan 150 jiwa yang terendam, dengan ketinggian air sekitar 30 hingga 50 cm.
Sri menyebut banjir di Tebing Tinggi kini telah surut.
"Banjir telah mengalami penyusutan yang signifikan," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang