MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkap tiga peran pelaku sindikat pencuri avtur yang ditangkap di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025).
Ketiganya adalah Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43).
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan mereka memiliki tugas tersendiri.
Andur Rafar berperan sebagai pemilik gubuk yang dijadikan gudang tempat penyimpanan BBM.
Baca juga: 30.000 Liter Avtur Dicuri, Apakah Pengaruhi Stok ke Kualanamu? Pertamina Ungkit Toleransi
"Dia juga berperan mengangkut, melangsir BBM yang sudah dipindahkan ke jeriken ke mobil pikap. Dari mobil pikap inilah dijual pelaku lain (yang masih buron) untuk menjual ke lokasi tempat penjualannya," ujar Risqi saat berada di lokasi pencurian avtur di Kecamatan Pantai Labu, Jumat (14/2/2025).
Risqi mengatakan, penjual avtur ini masih dilakukan pengejaran sehingga polisi belum bisa menjabarkan ke mana avtur tersebut dijual.
Lanjut Risqi, untuk Irwansyah, dia bertugas menghidupkan keran modifikasi dari mesin pompa air untuk menyedot avtur yang disalurkan dari pipa bawah laut melalui kapal tanker Pertamina ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Kualanamu.
Dari mesin penyedot itu, avtur ditransfer ke gudang rahasia milik komplotan pelaku ini.
"Jadi, ketika di sana distribusi minyak (transfer avtur) dari tengah laut, mereka di sini (di gudang) menyedotnya, mengisi ke baby tank dalam gudang. Kemudian Hairi (tugasnya) mengangkut dan melansir BBM, perannya sama dengan Andur Rafar," ujar Risqi.
Risqi mengatakan, sejauh ini pelaku baru bisa dimintai keterangan sebatas soal perannya masing-masing saja.
Namun, dia memastikan pihaknya akan terus menindaklanjuti kasus ini.
"Jadi, pelaku ini hanya bisa menerangkan sebatas itu saja (perannya) sehingga kami masih berupaya mencari tahu lebih lanjut karena avtur ini bahan bakar yang tidak dipakai umum, bahan bakar penerbangan," ujarnya.
"Kami masih mendalami apakah avtur ini bisa digunakan nanti sehingga bisa menjadi bahan bakar yang bisa digunakan masyarakat," katanya.
Baca juga: Pertamina soal Pencurian Avtur untuk Kualanamu: Ada Tim Patroli, Mungkin Dikelabui Pelaku
Dari penyelidikan, Risqi juga mengatakan para pelaku beraksi sejak pertengahan tahun 2021.
Tindakan itu mereka lakukan saat avtur ditransfer ke DPPU Bandara Kualanamu.