MEDAN, KOMPAS.com - Ketua DPRD Deli Serdang, Zakky Syahri, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap aktor utama di balik pencurian berton-ton avtur milik Pertamina yang terjadi di Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hingga saat ini, tiga pelaku telah ditangkap, namun pelaku utama masih buron sejak kasus ini dibongkar pada Selasa (11/2/2025).
"Memang beberapa pelaku sudah ditangkap, tapi kita meminta kepada APH (Aparat Penegak Hukum) untuk segera menangkap aktor di belakangnya," ujar Zakky saat diwawancarai di Pantai Labu, Deli Serdang, Rabu (26/2/2025).
Zakky menambahkan bahwa penangkapan pelaku utama diharapkan dapat membuka jalan untuk mengungkap kasus ini hingga ke akar-akarnya.
"Penadahnya juga harus ditangkap, karena ini merugikan negara. Avtur yang dicuri itu merugikan negara, jadi kami minta kasus ini diusut sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
Lebih lanjut, Zakky menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap semua pihak yang terlibat.
"Penadah, pengepul, semuanya harus ditindak. Kami juga meminta APH untuk terbuka dalam menangani kasus ini dan jangan ragu-ragu menangkap aktor di belakang pencurian ini," tandasnya.
Kasus pencurian avtur untuk pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, telah menarik perhatian publik.
Aksi pelaku diketahui telah berlangsung sejak pertengahan tahun 2021, di mana sekali beraksi mereka berhasil mencuri 30.000 liter avtur yang setara dengan kerugian sekitar Rp 400 juta.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi yang diterima oleh Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI AL Lantamal 1 Belawan mengenai pencurian avtur yang disalurkan oleh kapal tanker Pertamina dari pipa laut ke DPPU Kualanamu.
Lokasi pencurian teridentifikasi di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang.
Pada Senin (10/2/2025), Tim FIQR menuju lokasi dan mendapati kapal tanker Pertamina, MT Sinar Agra, sedang mendistribusikan avtur.
Penyelidikan menunjukkan bahwa pelaku melakukan aksi pencurian dengan membor salah satu bagian pipa laut dan membuat saluran pipa cabang yang diarahkan ke gudang rahasia di Pantai Dewi.
Baca juga: Modus Operandi Sindikat Pencurian Avtur di Kualanamu
"Para pelaku melakukan tapping pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melubangi pipa saat kosong menggunakan bor. Lubang tersebut kemudian disambungkan ke pipa besi dan selang menuju gudang penampungan," jelas Komandan Lantamal 1, Brigjen TNI Marinir Jasiman Purba, melalui Kadispen Letkol Laut Nelson Sagala dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2/2025).
Dari pengungkapan ini, TNI AL menangkap tiga pelaku yang identitasnya adalah Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43), sementara seorang pelaku lain bernama Jack (50) masih dalam pengejaran.
Selain itu, TNI AL juga mengamankan sejumlah barang bukti di gudang, berupa 30 kiloliter avtur yang tersimpan dalam 29 tangki berkapasitas masing-masing 1 kiloliter, serta dua drum berisi sekitar 220 liter avtur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang