MEDAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua pria berinisial KD dan A di Kota Medan karena melakukan penyelewengan pembelian solar bersubsidi.
Saat beraksi, mereka menggunakan tangki modifikasi agar bisa membeli solar subsidi dengan jumlah yang banyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut, AKBP Muhammad Alan Haikel, mengatakan kasus ini terungkap bermula dari informasi tentang adanya aktivitas pembelian BBM tidak sesuai prosedur yang dilakukan kedua pelaku.
Polisi kemudian menyelidikinya dan berhasil menangkap kedua pelaku seusai mereka membeli solar subsidi di SPBU di Jalan Tritura Kota Medan, Selasa (4/3/2025).
Baca juga: RSU Diduga Amputasi Kaki Pasien Tak Izin, Wali Kota Medan Rico Waas Desak Konferensi Pers
Dari interogasi, kata Alan, saat melakukan aksinya, pelaku memodifikasi mobil pikap dengan tambahan mesin pompa dan baby tank yang mampu menampung 1.000 liter solar.
"Pelaku beroperasi seolah-olah sebagai pengguna BBM solar biasa. Saat mengisi BBM subsidi di SPBU, mereka menggunakan pompa yang terpasang untuk memindahkan solar dari tangki kendaraan ke baby tank," ujar Alan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).
Alan mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, para pelaku diperkirakan mampu mengisi baby tank berkapasitas 1.000 liter berulang kali dalam sehari di beberapa SPBU berbeda.
Pihaknya juga masih mendalami dari mana mereka bisa memperoleh barcode yang berbeda-beda tersebut.
Alan mengatakan, aksi mereka tidak mudah diketahui karena dalam setiap pembelian di SPBU, pelaku kerap menggunakan barcode berbeda.
"Selain itu, mereka juga memalsukan pelat nomor kendaraan agar sesuai dengan barcode yang digunakan sehingga aksi mereka sulit dideteksi. Dengan modus ini, mereka dapat membeli solar subsidi dalam jumlah besar tanpa terdeteksi sistem pengawasan," ujar Alan.
Baca juga: Soal Kaki Ibu di Medan Diduga Diamputasi Tanpa Izin, Pihak RSU Klaim Sudah Damai
Selanjutnya, kata Alan, dari BBM subsidi yang mereka peroleh, kedua pelaku diduga menjualnya kembali ke sejumlah perusahaan dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga solar subsidi yang mereka beli di SPBU.
Polisi kini juga masih mendalami jaringan para pelaku.
"Polisi tengah menelusuri kemungkinan adanya sindikat yang mengendalikan operasi ilegal ini, termasuk pihak yang berperan sebagai pemasok maupun pembeli solar subsidi yang diselewengkan," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang