Editor
KOMPAS.com - Lima kecamatan di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis (13/3) malam.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 23.20 WIB akibat curah hujan yang tinggi, sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara.
Baca juga: Puluhan Warga di Kota Jambi Mengungsi akibat Banjir
Kelima kecamatan yang terdampak meliputi Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, dan Padangsidimpuan Tenggara.
Bencana ini juga memengaruhi puluhan kelurahan dan desa di wilayah tersebut.
Beberapa kelurahan dan desa yang terdampak antara lain Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Baca juga: 906 Rumah Korban Banjir Tasikmalaya Belum Bisa Dihuni, Warga Waspadai Bencana Susulan
Di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, dan Kelurahan Sitamiang Baru.
Di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, terdapat Gg. OtoaYana, Gg. Salak Permai, Gg. Tanggal, dan Gg. Libers - Kawasan Hapinis di Kelurahan Batunadua Julu.
Sementara itu, Desa Rimba Shoping dan Desa Sima Tohir terdampak di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, serta Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan terkait dampak bencana.
"Untuk fasilitas umum dan korban banjir masih dalam pendataan ya. Nanti kalau sudah selesai akan kami share," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (14/3/2025).
BPBD bersama pemangku kebijakan terkait telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak. Sri Wahyuni juga menambahkan,
"Berdasarkan laporan, saat ini banjir mulai berangsur surut, tapi masih dalam penanganan oleh pemerintah setempat, TNI/POLRI, dan masyarakat termasuk pembersihan material longsor," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang