Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Daniel Naik KM Kelud untuk Pulang Kampung Bantu Orangtua

Kompas.com, 1 April 2025, 16:04 WIB
Goklas Wisely ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pada Selasa (1/4/2025), ribuan penumpang kapal KM Kelud bersiap untuk berangkat dari Pelabuhan Bandar Deli, Kota Medan.

Salah satu penumpang, Daniel Parulian Sihotang, terlihat mengantri untuk melakukan boarding pass di tengah teriknya cuaca.

Pria berusia 21 tahun ini membawa tas berisi pakaian dan oleh-oleh untuk orangtuanya di Tanjung Balai Karimun, sebuah pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau.

"Rencananya minggu lalu pulang kampung. Cuma karena tiketnya habis jadi hari ini dapatnya," ungkap Daniel.

Baca juga: Arus Mudik Lebaran, Hampir 1 Juta Orang Menyeberang ke Sumatera via Pelabuhan Merak

Dia menjelaskan bahwa tujuan pulangnya adalah untuk membantu orangtuanya berjualan.

"Memang tiap libur semester dan libur Lebaran ini saya selalu pulang kampung untuk itu," tambahnya.

Daniel telah merantau ke Medan selama beberapa tahun untuk kuliah di Universitas Medan Area dan kini telah menjalani semester 7 dengan harapan menamatkan kuliah sebagai sarjana Teknik Sipil.

Dia memilih naik KM Kelud karena biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pesawat atau bus.

Daniel Parulian (21) sedang bersiap-siap untuk naik kapal KM Kelud di Pelabuhan Bandar Deli, Kota Medan pada Selasa (1/4/2025). KOMPAS.com/GOKLAS WISELY Daniel Parulian (21) sedang bersiap-siap untuk naik kapal KM Kelud di Pelabuhan Bandar Deli, Kota Medan pada Selasa (1/4/2025).

"Kalau naik Kelud murah, paling Rp 300 ribu untuk kelas ekonomi. Di bandingkan naik pesawat dan bus ke Dumai, jauh lah harganya," ujarnya.

"Selain itu, nyaman juga sih di kapal. Kadang jumpa kawan baru karena kan ramai. Cuma waktu perjalanan aja yang cukup panjang, satu malam," tambah Daniel, yang juga menyatakan bahwa ia selalu menikmati pemandangan laut selama perjalanan.

Baca juga: Transjakarta Buka Rute Khusus Pelabuhan Tanjung Priok Selama Mudik Lebaran

Ia berencana kembali ke Medan dua minggu ke depan.

Sementara itu, PT Pelni Cabang Medan mencatat sebanyak 1.799 penumpang KM Kelud akan berangkat dari Pelabuhan Belawan, Kota Medan pada hari yang sama.

"Iya ada 1.799 orang yang berangkat hari ini. Terjadi peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Cabang Pelni Medan, Yuniati Fatimah, kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Yuniati menjelaskan bahwa para penumpang memiliki berbagai tujuan, termasuk Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Jakarta.

Namun, penumpang terbanyak akan menuju Batam.

"Untuk arus balik diperiksakan 7 April 2025. Paling banyak penumpang nantinya dari Medan ke Batam," sebutnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau