Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Jemaat Padati Gereja Katedral Medan untuk Doakan Paus Fransiskus

Kompas.com, 25 April 2025, 19:18 WIB
Goklas Wisely ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ribuan jemaat mengikuti misa requiem untuk mendoakan kepergian Paus Fransiskus di Gereja Katedral Medan pada Jumat (25/4/2025).

Yosef Agustinus, Sekretaris I Paroki Gereja Katedral Medan, mengatakan bahwa sejumlah ruangan telah dipadati jemaat untuk mengikuti misa requiem.

"Hari ini kita mendoakan Bapak Suci Paus Fransiskus, yang akan diterima di sisi Bapa di Surga," kata Yosef saat diwawancarai di lokasi.

"Ibadah ini memang khusus untuk mendoakan arwah yang telah meninggal dunia," tambahnya.

Baca juga: Doa dan Harapan Ribuan Siswa SD di Jawa Tengah untuk Paus Fransiskus...

Di samping itu, Yosef menjelaskan bahwa Paus Fransiskus telah memberikan banyak contoh bagi jemaat, mulai dari sikap rendah hati, mengasihi orang yang membutuhkan atau terpinggirkan, hingga lainnya.

"Terakhir, dia bahkan membasuh kaki orang yang dipenjara di Roma. Itulah bentuknya; kita harus hidup sederhana seperti Paus Fransiskus," ujar Yosef.

"Kita menjadikan dia sebagai teladan hidup dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," tambahnya.

Yosef pun menuturkan bahwa untuk proses pemakaman Paus Fransiskus besok, pihaknya tidak menyelenggarakan kegiatan khusus.

"Mungkin ya, nanti jemaat bisa menyaksikan proses pemakaman Paus Fransiskus secara live dari televisi," tutupnya.

Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Dunia Berduka

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Roma di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.

Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada pukul 09.45 waktu setempat.

Sertifikat kematian yang dirilis Vatikan menyebutkan bahwa Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan kolaps kardiosirkulatori ireversibel .

Sebelumnya, Paus diketahui menderita pneumonia ganda sejak Februari 2025 .

Paus Fransiskus, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013.

Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, peduli pada kaum marginal, dan aktif menyuarakan isu-isu sosial serta lingkungan.

Kabar wafatnya Paus Fransiskus disambut duka oleh berbagai pihak. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, mengenang beliau sebagai pengajar nilai cinta, persaudaraan, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan duka mendalam dan menyebut Paus Fransiskus sebagai sahabat dekat.

Baca juga: Paus Fransiskus dan Jejak Kesederhanaannya yang Menyentuh Hati Umat di Semarang

Paus Fransiskus meninggalkan warisan ajaran yang mendalam, termasuk pesan kuat mengenai etika dalam penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan.

Dunia kehilangan seorang tokoh spiritual yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemanusiaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau