MEDAN, KOMPAS.com - Ribuan jemaat mengikuti misa requiem untuk mendoakan kepergian Paus Fransiskus di Gereja Katedral Medan pada Jumat (25/4/2025).
Yosef Agustinus, Sekretaris I Paroki Gereja Katedral Medan, mengatakan bahwa sejumlah ruangan telah dipadati jemaat untuk mengikuti misa requiem.
"Hari ini kita mendoakan Bapak Suci Paus Fransiskus, yang akan diterima di sisi Bapa di Surga," kata Yosef saat diwawancarai di lokasi.
"Ibadah ini memang khusus untuk mendoakan arwah yang telah meninggal dunia," tambahnya.
Baca juga: Doa dan Harapan Ribuan Siswa SD di Jawa Tengah untuk Paus Fransiskus...
Di samping itu, Yosef menjelaskan bahwa Paus Fransiskus telah memberikan banyak contoh bagi jemaat, mulai dari sikap rendah hati, mengasihi orang yang membutuhkan atau terpinggirkan, hingga lainnya.
"Terakhir, dia bahkan membasuh kaki orang yang dipenjara di Roma. Itulah bentuknya; kita harus hidup sederhana seperti Paus Fransiskus," ujar Yosef.
"Kita menjadikan dia sebagai teladan hidup dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," tambahnya.
Yosef pun menuturkan bahwa untuk proses pemakaman Paus Fransiskus besok, pihaknya tidak menyelenggarakan kegiatan khusus.
"Mungkin ya, nanti jemaat bisa menyaksikan proses pemakaman Paus Fransiskus secara live dari televisi," tutupnya.
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Roma di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.
Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada pukul 09.45 waktu setempat.
Sertifikat kematian yang dirilis Vatikan menyebutkan bahwa Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan kolaps kardiosirkulatori ireversibel .
Sebelumnya, Paus diketahui menderita pneumonia ganda sejak Februari 2025 .
Paus Fransiskus, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013.
Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, peduli pada kaum marginal, dan aktif menyuarakan isu-isu sosial serta lingkungan.
Kabar wafatnya Paus Fransiskus disambut duka oleh berbagai pihak. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, mengenang beliau sebagai pengajar nilai cinta, persaudaraan, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan duka mendalam dan menyebut Paus Fransiskus sebagai sahabat dekat.
Baca juga: Paus Fransiskus dan Jejak Kesederhanaannya yang Menyentuh Hati Umat di Semarang
Paus Fransiskus meninggalkan warisan ajaran yang mendalam, termasuk pesan kuat mengenai etika dalam penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan.
Dunia kehilangan seorang tokoh spiritual yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemanusiaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang