MEDAN, KOMPAS.com - Pihak PT Antar Lintas Sumatera (ALS) berjanji akan bertanggung jawab atas meninggalnya 12 penumpang akibat kecelakaan tunggal di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
"Kami akan mengantarkan jenazah ke pihak keluarga dan itu kami yang biayai," kata Chandra Lubis, Direktur Utama PT ALS, saat diwawancarai di salah satu rumah duka di Jalan Bromo, Kota Medan pada Rabu (7/5/2025).
Dia menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah memberangkatkan sembilan jenazah dari Padang Panjang.
Adapun tiga jenazah lagi masih menjalani proses administrasi di rumah sakit.
Baca juga: PT ALS Pulangkan 12 Jenazah Korban Kecelakaan Bus ke Rumah Keluarga
Di samping itu, Humas PT ALS Alwi Matondang menambahkan bahwa pihaknya juga akan memberikan santunan di luar dari santunan yang diberikan PT Jasa Raharja.
"Insya Allah kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban di luar Jasa Raharja. Itu sudah tanggung jawab kami. Selain itu, kami memberikan perawatan terbaik ke korban di rumah sakit," tutur Alwi.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal yang dialami bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS) terjadi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025).
Alwi menyampaikan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Polisi Periksa 4 Saksi Kecelakaan Bus ALS Tewaskan 12 Penumpang, Sopir Koma
Kala itu, bus diperkirakan sedang membawa 35 penumpang.
"Ada 12 orang meninggal dan 23 orang terluka. Untuk kapasitas bus itu 38 orang," kata Alwi saat diwawancarai di loket bus PT ALS, Jalan Sisingamangaraja pada Rabu (7/5/2025).
Dia menyampaikan, bus yang mengalami kecelakaan itu masih baru dibeli dan dioperasikan sejak April 2025.
Alwi menegaskan, setiap hendak berangkat dari loket di Medan, bus ALS selalu menjalani proses pemeriksaan kendaraan.
Baca juga: Jerit Tangis Pecah Saat Jenazah Ibu dan 2 Anak Korban Kecelakaan Bus ALS Tiba di Rumah Duka
"Kalau tidak diservis, kami tidak akan memberangkatkan," tegas Alwi.
Adapun Alwi belum dapat memastikan apakah bus itu mengalami rem blong atau tidak.
Sebab, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian.
"Soal rem blong belum bisa dipastikan karena sopir belum dapat dimintai keterangan," sebut Alwi.
"Bus ini kan pakai mesin Mercedes 1626. Seandainya rem blong, sangat jarang karena menggunakan kekuatan angin," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang