MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kasus pembacokan yang dialami oleh Jaksa Kejari Deli Serdang, John Wesli Sinaga (53), dan stafnya, Acensio Silvanof (25).
Dirkrimum Polda Sumut, Brigjen Pol Sumaryono, menginformasikan bahwa dua pelaku telah ditangkap, termasuk pelaku utama, Alpa Patria Lubis, yang merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila.
"Alpa ini otak pelaku, jabatannya Wakil Koti (Komando Inti Mahatidana) Pemuda Pancasila (PP) Deli Serdang," ujar Sumaryono pada Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Polres Blora Tetapkan Empat Tersangka dalam Bentrok Ormas PP dan GRIB Jaya
Pelaku lainnya yang ditangkap adalah Surya Darma.
Kedua pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.
"Pelaku Alpa ditangkap pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 23.00 di Jalan Pancing, Kota Medan. Sedangkan Surya Darma ditangkap pukul 04.30 di Kota Binjai," tambah Sumaryono.
Baca juga: Usai Menipu Ratusan Juta, Ketua Ormas PP Blora Ancam Korbannya Tak Lapor Polisi
Ia juga menyebutkan bahwa kedua pelaku merupakan residivis kasus pencurian dengan tindak kekerasan dan kini ditahan di Polda Sumut untuk proses hukum lebih lanjut.
Mengenai motif penyerangan, Sumaryono menyatakan bahwa timnya masih melakukan penyelidikan.
"Iya (masih diselidiki)," ujarnya.
Sebelumnya, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Boy Amal, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 09.35 WIB.
Awalnya, John dan Acensio berangkat dari rumahnya di Desa Perbaingan, Serdang Bedagai, menuju ladangnya.
Keduanya tiba di ladang sekitar pukul 10.40 WIB.
Baca juga: 2 Anggota Ormas PP Tersangka Penggerudukan Mie Gacoan Medan Menyerahkan Diri
"Sekitar pukul 13.15 WIB, tiba-tiba dua orang tak dikenal (OTK) datang menggunakan sepeda motor Vario abu-abu dan membawa tas pancing yang berisikan senjata tajam berupa parang. Saat itu juga, korban dibacok oleh OTK," kata Boy dalam keterangan tertulisnya.
Ketika pembacokan berlangsung, seorang sopir pengangkut sawit kebetulan datang untuk menolong keduanya sehingga para pelaku melarikan diri.
Akibat serangan tersebut, kedua korban tergeletak bersimbah darah akibat luka bacokan di tangan mereka.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang