Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur...

Kompas.com, 5 Juni 2025, 19:03 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, akan menerapkan kebijakan sekolah selama lima hari dalam seminggu terhadap siswa SMA dan SMK mulai ajaran baru 2025-2026.

Tujuan kebijakan ini adalah agar para siswa lebih banyak berkumpul dengan orangtua. Diharapkan dengan hal itu, angka kenakalan remaja bisa berkurang.

Rencana kebijakan Bobby ini disambut baik oleh tiga orang siswa SMK dan SMA yang diwawancarai Kompas.com. Mereka setuju dengan kebijakan Bobby tersebut.

Salah satunya disampaikan oleh siswa SMK Negeri 2 Medan, Raihan Irawan.

Menurutnya, apa yang disampaikan sudah tepat.

Baca juga: Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah, Orangtua: Keluyuran, Anak Sekolah Bukan PNS...

Dari pengamatannya, banyak remaja yang terlibat tawuran karena luput dari pengawasan orangtua ataupun tidak memiliki pola komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.

"Setuju saja dengan kebijakan Pak Bobby karena bisa mengurangi tawuran, kenakalan remaja. Saya rasa ngaruh saja kebijakan itu, jadi kami lebih banyak kumpul bersama keluarga," ujar Raihan saat diwawancarai di Jalan STM Kota Medan, Kamis (5/6/2025).

Raihan juga tidak mempersoalkan jam belajarnya ditambah karena nantinya padatnya jadwal belajar akan diganti dengan libur di hari Sabtu.

"Jadi, (ya) setuju saja (jam pelajaran ditambah) tidak apa-apa," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah seorang siswa SMK Negeri di Medan lainnya, bernama Novel.

Menurutnya, kebijakan Bobby ini sudah tepat, tetapi dia enggan menjelaskan alasannya.

"Setuju saja, pokoknya," katanya.

Baca juga: Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah, Akademisi: Ada Nggak Analisis Naskah Akademiknya?

Dia juga yakin dengan banyaknya berkumpul dengan keluarga tentu akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka tawuran antar-remaja.

"Jadi, kalau kumpul sama keluarga kan jadi bisa sharing-sharing (soal hal baik atau buruk), itu bisa menjadi mencegah tawuran," ujarnya.

Novel juga tidak keberatan bila jam sekolah ditambah, sebab kata dia, libur sekolah juga ditambah.

"Jadi, banyak libur sekolahnya," ujarnya sambil tertawa.

Hal tidak jauh berbeda juga disampaikan salah seorang siswa SMA Negeri di Medan, bernama Rahma Riyanta.

Dia mengatakan selama ini melihat banyaknya teman-temannya terlibat tawuran lantaran jarang kumpul keluarga dan lebih banyak memilih nongkrong dengan teman-temannya.

"Karena bisa (banyak) berkumpul dengan keluarga itu, ada pengaruhnya untuk menurunkan angka kriminalitas," ujarnya.

Sama seperti dengan dua narasumber sebelumnya, Rahma pun tidak keberatan jam belajarnya ditambah sebab mereka akan mendapatkan bonus libur tambahan pada Sabtu.

Baca juga: Tanggapi Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah, Orangtua di Pematangsiantar Khawatir Banyak Libur

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan kebijakan lima hari sekolah itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub) dan saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian teknis.

"Ini sedang kami susun kajian teknisnya, nantinya ini kan dituangkan dalam bentuk pergub," ujar Alex dalam keterangan persnya, Selasa (3/6/2025).

Dalam skema tersebut, siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur.

Namun, selama lima hari sekolah, akan ada penyesuaian jam belajar.

"Sabtu itu nantinya kosong (libur), artinya di hari-hari Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, artinya pulang sekolah akan lebih lama daripada biasanya," ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Medan
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Medan
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau