MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa terdapat gangguan berupa bibit siklon tropis di wilayah Laut China Selatan.
Gangguan ini berdampak pada pergerakan massa udara di bagian barat Sumatera Utara yang bergerak cukup kencang ke arah timur.
Kondisi yang terjadi menyebabkan terjadinya angin Bahorok.
Baca juga: Angin Kencang di Medan, Pohon Tumbang dan Kaca Gedung Berjatuhan
Angin Bahorok terjadi saat massa udara melewati pegunungan Bukit Barisan, sehingga di bagian timur Sumatera Utara mengalami angin kencang yang kering.
Keberadaan angin ini ditandai dengan arah angin baratan yang memiliki kecepatan hingga 28 knot (sekitar 50 km/jam) dan kelembaban udara yang mencapai 41 persen, berlangsung dari siang hingga sore hari.
Wilayah yang terdampak oleh angin Bahorok meliputi Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, dan Langkat.
Hendro Nugroho menyampaikan bahwa kondisi ini diprakirakan akan berlangsung selama dua hari ke depan, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap situasi ini.
Suhu udara diperkirakan akan meningkat, disertai kelembapan udara yang cukup rendah, serta peningkatan kecepatan angin.
Hendro juga mengingatkan bahwa angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan ringan pada bangunan.
Sebelumnya, Kota Medan telah mengalami dampak dari angin kencang, di mana sejumlah pohon tumbang dan kaca gedung berjatuhan.
Pantauan pada Selasa (10/6/2025) di Jalan Japten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, menunjukkan sebuah gedung berdinding kaca mengalami kerusakan, dengan pecahan kaca berserakan di jalan.
Baca juga: Angin Kencang Sapu Banyumas, Rumah Rusak Tertimpa Pohon, Lapak Pedagang Pasar Porak-poranda
Di Jalan Sudirman, Kecamatan Medan Polonia, sebuah pohon besar tumbang menimpa bangunan kantor pos serta dua mobil yang sedang terparkir.
Dengan demikian, masyarakat di wilayah yang terpengaruh diharapkan tetap waspada dan siap menghadapi potensi cuaca ekstrem akibat angin Bahorok yang sedang terjadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang