Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudia Airlines Mendarat Darurat karena Ancaman Bom, Jemaah Haji Terlambat Pulang

Kompas.com, 18 Juni 2025, 14:00 WIB
Rahmat Utomo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pesawat Saudia Airlines yang membawa 442 jemaah haji asal Depok dan Bekasi, Jawa Barat, terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6/2025) akibat ancaman bom.

Insiden ini menyebabkan jadwal kepulangan para jemaah terpaksa tertunda satu hari.

Pesawat yang berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Jakarta seharusnya tiba sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, karena insiden tersebut, para jemaah harus menjalani serangkaian pemeriksaan yang panjang, sehingga tidak memungkinkan untuk pulang pada hari yang sama.

Baca juga: Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu karena Ancaman Bom, 442 Penumpang Dipulangkan Rabu Pagi Ini

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa proses pemulangan para jemaah dimulai dengan boarding pass pada pukul 07.40 WIB sebelum akhirnya berangkat menggunakan pesawat Saudia Airlines yang sama.

"Selanjutnya, pada pukul 08.45 WIB, pesawat lepas landas dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta," ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/6/2025).

Ferry juga menegaskan bahwa proses keberangkatan berjalan aman dan lancar.

Pihaknya mengerahkan sebanyak 45 personel dari Polresta Deli Serdang yang diperkuat oleh personel Kodim 0204/DS untuk memastikan sterilisasi area, kelancaran boarding, hingga proses lepas landas.

“Setelah insiden ancaman bom kemarin, kami tidak ingin mengambil risiko sedikit pun. Oleh karena itu, pengamanan diberlakukan secara maksimal,” tegas Ferry.

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines mendarat darurat sekitar pukul 10.44 WIB setelah Kementerian Perhubungan menerima email dari seseorang di Mumbai, India, yang mengancam bahwa ada bom di pesawat tersebut.

"Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta," ungkap Asri Santosa, Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, di Bandara Kualanamu, Selasa (17/6/2025).

Baca juga: Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Diledakkan di Soetta, Mabes Polri Selidiki

Setelah menerima ancaman, pihak berwenang segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan berkoordinasi dengan aparat terkait, termasuk kepolisian, TNI Angkatan Udara, TNI Darat, serta petugas Avsec.

Sekitar pukul 10.44 WIB, pesawat mendarat darurat dan tim gabungan langsung memindahkan semua penumpang serta melakukan pemeriksaan pesawat untuk mendeteksi keberadaan bom.

"Kemudian, tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap untuk mengamankan seluruh bagian pesawat, dari mulai kabin kargo sampai hal yang sekecil-kecilnya. Sampai saat ini, belum didapatkan ancaman bom tersebut," kata Asri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau