PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Ratusan warga Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, melakukan unjuk rasa pada Senin (23/6/2025) untuk mendesak Presiden Prabowo Subianto membentuk Tim Khusus guna mengungkap kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
Aksi ini berlangsung di depan Mako Polres Pematangsiantar, Jalan Sudirman.
Para pengunjuk rasa yang mengenakan atasan putih menyalakan lilin dan berdoa setelah menyampaikan aspirasi mereka.
Iptu Tomi Samuel Marbun, yang merupakan putra kelahiran Pematangsiantar, terakhir kali menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bintuni, Papua Barat.
Ia dilaporkan hilang setelah terlibat dalam operasi khusus penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni pada 18 Desember 2024.
"Apabila kepolisian tidak mampu, katakan tidak mampu. Kami akan minta Presiden untuk membentuk tim khusus yang terdiri dari Kejaksaan dan TNI tanpa melibatkan Polri," ungkap Monteri Marbun, adik Iptu Tomi, saat diwawancarai di lokasi.
Menurutnya, hampir tujuh bulan berlalu, namun penyelesaian kasus ini belum menunjukkan titik terang.
Pihak keluarga juga belum menerima laporan terkait pencarian yang dilakukan oleh pihak Polri.
Monteri menambahkan, pihak keluarga berharap adanya niat baik dari Kepolisian RI, terutama Kapolri, untuk mengungkap kasus hilangnya Iptu Tomi Marbun.
"Belum ada hasilnya kami terima. (Kepolisian) hanya konferensi pers menyampaikan pencarian dihentikan. Tapi mereka tidak memberikan kepada kami laporan tertulis dari hasil operasi, maupun alasan untuk memberhentikan pencarian tersebut," jelasnya.
Baca juga: Pencarian Iptu Tomi Marbun Dihentikan, Investigasi Menyeluruh Harus Dilakukan
Dalam pantauan, saat unjuk rasa berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB, Elfrida Gultom, ibu dari Iptu Tomi Marbun, terlihat tak kuasa menahan tangis saat massa menyanyikan lagu berjudul 'Hilang' melalui pengeras suara.
Elfrida kemudian jatuh pingsan dan dibawa ke Mako Polres Pematangsiantar.
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak, kemudian menemui pengunjuk rasa dan menyampaikan harapannya agar ada kepastian terkait kasus yang menimpa Iptu Tomi Marbun.
"Aspirasi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan, bahwa salah satu putra Kota Pematangsiantar saat ini belum tahu kepastian keberadaannya. Kami juga mendoakan menurut kepercayaan kami masing-masing," kata Sah Udur kepada massa.
Koordinator Aksi, Rocky Marbun, menegaskan bahwa unjuk rasa ini merupakan ungkapan hati keluarga, sahabat, dan rekan-rekan yang bersolidaritas terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun.
Ia menambahkan, komunitas marga di Pematangsiantar juga turut serta dalam menyampaikan aspirasi agar kasus ini segera terungkap.
"Kami berunjuk rasa karena belum ada kejelasan status Iptu Tomi dari Desember 2024 sampai saat ini. Belum ada keseriusan dari pihak Polri," ujar Rocky.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang