MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan seorang pria menghisap lem di depan pintu gerbang Polda Sumut menjadi viral di media sosial.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik aksi pria tersebut.
Video viral yang diunggah oleh akun Instagram @buletinmedan tersebut menampilkan seorang pria bersama temannya yang terlihat memasukkan lem ke dalam plastik dan menghirupnya.
Dalam video itu, pria tersebut mengaku melakukan aksinya atas permintaan para pengikutnya di media sosial.
Baca juga: Polisi di Medan Diduga Palak Pengendara Motor Rp 100.000, Kini Diperiksa Propam
"Kemarin ada yang meminta nih bang kapan nih kau membuat konten depan Polres, maafkan aku karena kameranya gelap sekali ya. Ini aku bikin tutorial-tutorial cara memasukkan lem, ini hanya video ecek-ecek (pura-pura) Pak," ujar pria dalam video.
Pria tersebut juga menyatakan bahwa tujuan dia membuat konten tersebut adalah untuk mencari ketenaran.
"Karena saya suka mencari ketenaran untuk Youtuber pak, siapa yang semalem (yang nyuruh) kalau goa ketangkep, lu yang tanggung jawab. Selamat datang Polda, Polda Sumut wak, aku di Polda, Wak. Kata-katanya hari ini, aku ingin mencari cewek di sini apakah ada?" tambahnya.
Menanggapi video yang beredar, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari pria dalam video tersebut.
Jika ditemukan adanya pelanggaran hukum, pihak kepolisian akan menindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Itu sedang kita selidiki dan akan kita proses sesuai dengan aturan," ujar Ferry saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler pada Selasa (25/6/2025).
Baca juga: Viral Video Polisi di Medan Diduga Palak Pengendara Motor Rp 100.000
Di sisi lain, pihak kepolisian juga mendalami kemungkinan bahwa pria tersebut terpengaruh oleh penggunaan narkoba.
"Mungkin dia melakukan itu (terpengaruh) narkoba kah, sedang kita selidiki," katanya.
Pihak Polda Sumut berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini demi menjaga ketertiban masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang