MEDAN, KOMPAS.com - Laura Amanda Sari Sitindaon, wisudawati Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumut, jadi pembicaraan netizen setelah menyampaikan permintaan beasiswa S2 melalui pantun di acara prosesi wisuda di Selecta Convention Hall, Kota Medan, Selasa (8/7/2025).
Saat itu, Laura, yang menjadi salah satu wisudawati terbaik, berkesempatan naik podium mengucapkan kesan dan pesan di hadapan Rektor UMSU, Prof Agussani dan juga Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
Dalam pidatonya, Laura mengatakan ayahnya sempat khawatir jika nantinya Laura dikucilkan karena agama yang berbeda dengan mayoritas mahasiswa yang berkuliah di UMSU.
Bahkan, ayah Laura menyarankannya untuk pindah kampus.
Namun, kekhawatiran itu tidak terbukti. Laura diterima dengan baik oleh teman-temannya.
"Pak, aku gak dikucilkan, aku diterima di sini. Bapak saya memahami bahwa di sini (UMSU) tidak ada ruang untuk diskriminasi," ujar Laura.
Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Pada akhir sambutannya, Laura menutup dengan pantun yang mengundang tawa.
"Dari Klaten ke Argentina, tidak lupa ke Kota Kudus. Agar si Kristen ini tidak ke mana-mana, adakah S2 beasiswa, Pak, sampai lulus," ucap Laura, yang disambut tawa dan tepuk tangan Rektor dan wisudawan yang hadir.
Tidak lama kemudian, pantun Laura pun dibalas Agussani yang memenuhi permintaannya.
Baca juga: Atlet PON Kecewa ke Gubernur Riau, Bonus Tak Cair, Malah Beri Rp 20 Juta ke Bocah Pacu Jalur Viral
"Terbang tinggi si burung Cendana, terbang berpaut si burung Tempua. Laura, jangan ke mana-mana, ananda telah resmi menjadi mahasiswa S2," tutur Agussani, dan disambut gembira oleh Laura.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMSU, Rudianto, menceritakan mengapa akhirnya rektor menerima permintaan alumnnus Fakultas Hukum tersebut.
Perempuan kelahiran 14 Agustus 2004 itu langsung diterima jadi mahasiswa S2 karena rektor terkesan dengan pidato Laura.
"Dia begitu tulus menyampaikan testimoninya, karena memilih perguruan tinggi yang ditujunya pertama adalah Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Alasannya, pada tahun 2021, satu-satunya perguruan tinggi swasta yang unggul di Sumatera Utara adalah UMSU," ucap Rudi kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon selular, Jumat (11/7/2025).
Rudi mengatakan, testimoni itu lebih mengharukan lagi karena dia pernah disarankan oleh orangtuanya untuk pindah, tapi atas kegigihannya, Laura yakin akan diterima.
Dan betul, Laura bisa membuktikkan bahwa di UMSU sangat terbuka.
Momen tersebut juga dinilai istimewa karena yang memberi kesan dan pesan adalah mahasiswa non-muslim.
"Jadi cerita itu menyentuh hati kita semua, terutama Pak Rektor dan Pak Menteri sampai menangis mendengar ceritanya. Karena itu kemudian, apalagi catatan prestasinya, dan kebetulan di UMSU juga ada program studi S2 Hukum, jadi tidak ada masalah," ujar Rudi.
Akhirnya, menurut rektor, Laura sangat memenuhi syarat, kemudian rektor memberikan beasiswa S2 tahun ini.
Masih kata Rudi, dari sisi akademik, mahasiswi asal Provinsi Riau ini memang punya prestasi yang baik, termasuk lulus tepat waktu.
Laura juga aktif mengikuti organisasi di Fakultas Hukum, seperti komunitas debat hukum, peradilan semu, bahkan menjabat sebagai sekretaris di sebuah organisasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang