MEDAN, KOMPAS.com - Polda Sumut menindaklanjuti kasus penjarahan besi yang dilakukan sekelompok warga terhadap pabrik PT Abdi Rakyat Bakti (ARB) di Jalan Yos Sudarso, Medan, Minggu (20/7/2025).
Dari 37 warga yang ditangkap, 26 di antaranya telah ditetapkan menjadi tersangka pencurian.
"Sebanyak 26 orang telah kami tetapkan sebagai tersangka dengan peran yang berbeda, mulai dari penampung hingga eksekutor di lapangan," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/7/2025).
Ferry mengatakan, akibat tindakan pelaku, pabrik itu mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar. Namun, dia belum merinci identitas para pelaku.
Baca juga: Sekelompok Warga Menjarah Besi Pabrik di Medan, 37 Orang Ditangkap Polisi
Mereka kini ditahan untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti hasil curian para tersangka.
"Dari lokasi kejadian, petugas menyita barang bukti berupa truk bermuatan besi, pipa, komponen mesin, serta alat-alat yang digunakan untuk mencuri, seperti mesin las, gergaji, dan kunci pas. Kerugian perusahaan ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar," ungkap Ferry.
Sebelumnya, kasus ini sempat heboh di media sosial.
Dilihat dari akun Instagram sumut_headline, tampak polisi masuk ke pabrik dan mencari pelaku penjarahan besi di pabrik yang tidak beroperasi lagi tersebut.
Di video, tampak warga sekitar menghalangi polisi mencari pelaku penjarahan.
Bahkan, di antara mereka ada yang mendorong polisi.
Baca juga: 6 Pria di Asahan Bawa Pikap Curi Besi Rel Kereta Api, Rugikan Rp 47 Juta
"Gak ada ya gak ada ya," ujar seorang wanita dalam video sambil mendorong polisi.
Salah seorang polisi di sana kemudian meminta warga bersabar sambil meminta massa bubar.
"Bubar-bubar kalian maling, kami tangkap salah, sabar ini kami periksa," kata salah seorang polisi di lokasi kejadian.
Di narasi video, dijelaskan bahwa warga mencuri besi secara terang-terangan.
Mereka mengambil besi tersebut menggunakan mesin pemotong besi.
Selanjutnya, barang curian dibawa menggunakan truk hingga mobil pikap.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang