SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Dua unit rumah warga di Huta II, Nagori Padang Mainu, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, hangus terbakar.
Menurut pihak Polsek Serbelawan, penyebab kebakaran adalah salah satu pemilik rumah yang lupa mematikan kompor.
Api menjalar cepat menghanguskan rumah semipermanen tersebut.
Kapolsek Serbelawan Iptu Gunawan Sembiring mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi pada Minggu (10/8/2025) sore.
Baca juga: Remaja di Simalungun Tewas di Kamar, Polisi Ungkap Hasil Otopsi: Tak Ada Tanda Kekerasan
Rumah yang terbakar merupakan rumah kontrakan milik Jarianto yang dihuni oleh dua kepala keluarga, yaitu Reza Febriandi (29) dan Hermanto (50).
Peristiwa kebakaran ini turut dalam laporan pengaduan LP/A/03/VIII/2025/SPKT/Polsek Serbelawan.
"Berdasarkan keterangan saksi, kebakaran diketahui saat kepulan asap terlihat dari dapur rumah Hermanto. Para saksi yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak minta tolong," kata Iptu Gunawan dalam rilis tertulis yang diterima, Senin (11/8/2025).
Ia menambahkan, warga setempat memadamkan api dengan peralatan seadanya dan membantu mengeluarkan barang milik korban.
Sebelum mobil Damkar tiba, kedua rumah gandeng tersebut sudah hangus dilalap api.
Meski demikian, pemadam kebakaran yang telah tiba di tempat kejadian tetap memadamkan sisa-sisa bangunan yang masih berasap.
Iptu Gunawan mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti sisa terbakar, seng bekas terbakar, dan satu kuali bekas terbakar.
Baca juga: Siswa SMP Tewas Misterius di Simalungun, Wajah Ditutup Plastik, Pintu Terkunci dari Dalam
"Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan dan keterangan saksi, kami menyimpulkan bahwa kebakaran disebabkan oleh kelalaian, yaitu lupa mematikan kompor gas," ucapnya.
Lebih lanjut, Gunawan menyampaikan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini.
Namun, pemilik rumah mengalami kerugian material mencapai Rp 132 juta.
"Konstruksi rumah yang sebagian terbuat dari bahan mudah terbakar seperti papan dan dapur tepas menjadi faktor yang mempercepat penyebaran api. Dugaan sementara menunjukkan api berasal dari kompor gas yang tidak dimatikan dengan baik," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang