MEDAN, KOMPAS.com - Kombes Rantau Isnur Eka, Dansat Brimob Polda Sumut, memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan anggotanya, Bripka EH, dalam penganiayaan maling ubi di Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Rantau menegaskan, Bripka EH sedang melaksanakan apel di Markas Brimob di Desa Sampali saat insiden pembakaran dan penganiayaan terjadi.
Namun, Rantau mengakui, Bripka EH sempat menempeleng salah satu maling ubi, Zepri Susanto (45), saat tiba di lokasi kejadian.
"Dengan adanya pelanggaran oleh anggota kami yaitu menempeleng tadi, kami akan laksanakan tindakan tegas sesuai prosedur yang berlaku," kata Rantau dalam wawancara di Polda Sumut, Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Polda Sumut Akui Bripka EH Tempeleng Maling Ubi, Namun Tak Terlibat Pembakaran
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan menjelaskan, tindakan menempeleng tersebut dilakukan EH karena kesal.
"Zepri sudah pernah mencuri ban mobil EH," ungkapnya.
Saat ini, polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Seorang PNS berinisial HR ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan pembakaran terhadap Peri Andika (18).
Selain itu, pria berinisial AMR juga ditetapkan sebagai tersangka karena menodongkan senjata api kepada Zepri.
Keduanya telah diamankan di Polsek Medan Tembung, dan penyidik masih mendalami kepemilikan senjata api AMR.
Baca juga: ASN yang Bakar Maling Ubi di Deli Serdang Jadi Tersangka
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (6/8/2025), ketika Kepala Dusun I Desa Bandar Klippa, Arianto (53), menerima laporan bahwa Zepri dan Peri ketahuan mencuri ubi di ladang kelompok Ikatan Keluarga Dolok Sipiongot sekitar pukul 05.00 WIB.
"Mereka gak ketangkap. Jadi yang tinggal di ladang, sepeda motor pelaku dan barang bukti ubi yang mau dicuri," ujar Arianto.
Arianto kemudian meminta Zepri dan Peri untuk meminta maaf agar tidak terjadi perselisihan.
Namun, situasi semakin memanas ketika istri Zepri memberitahu Arianto bahwa Peri telah dibakar.
"Tiba-tiba istri Zepri datang ke rumah saya. Saya bilang sudah selesai? Dia bilang disuruh pulang. Gak lama, keluarga Peri datang teriak-teriak, bahwa si Peri dibakar," jelasnya.