Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tahun Prabowo-Gibran, Pengangguran di Sumut Naik 0,38 Persen, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kompas.com, 21 Oktober 2025, 10:47 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Benjamin Gunawan, memberikan sejumlah catatan terkait pengangguran dan lapangan kerja di Sumatera Utara (Sumut) selama setahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan angka pengangguran sebesar 0,38 persen pada Februari 2025 dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa serapan tenaga kerja di Sumut belum sepenuhnya mampu mengimbangi penambahan jumlah angkatan kerja yang ada.

"Terjadi peningkatan angka pengangguran sebesar 0,38 persen di Februari 2025 dalam setahun. Yang berarti bahwa serapan tenaga kerja di Sumut belum sepenuhnya mampu mengimbangi penambahan jumlah angkatan kerja dalam setahun terakhir," ujar Benjamin saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Setahun Prabowo-Gibran, Buruh Yogyakarta Beri “Rapor Merah” di Bidang Ketenagakerjaan

Pemangkasan TKD Jadi Alasan

Benjamin mengungkapkan salah satu indikator pengangguran yakni terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Prabowo-Gibran kepada pemerintah daerah.

"Efisiensi anggaran tentunya berlangsung hingga saat ini yang membuat kemampuan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja menghadapi tantangan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa baru-baru ini, pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD) Pemprov Sumut senilai Rp 1,1 triliun.

Menurutnya, kebijakan ini dikhawatirkan akan kembali melemahkan serapan tenaga kerja.

"Tentunya dengan serapan belanja pemerintah daerah yang berkurang, upaya menekan jumlah angka pengangguran menjadi lebih sulit. Dan saya rasa, kalau dibarengi dengan upaya untuk penyerapan anggaran dari kementerian untuk pembangunan fisik di Sumut, juga tidak bisa diandalkan untuk menekan angka pengangguran ke depannya," ujarnya.

Baca juga: Vonis Ringan 10 Bulan Penjara Sertu Riza, Ibu Korban: Tidak Adil, Tolong Pak Prabowo!

Sumut Andalkan Sawit

Dari sisi potensi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Benjamin mengungkapkan bahwa Sumut banyak mengandalkan industri sawit.

Meskipun tren kinerja industri sawit mengalami peningkatan di kuartal keempat, permintaan produk minyak kelapa sawit masih stagnan.

"Sehingga saya pesimis industri pengolahan di Sumut akan mampu menambah jumlah angkatan kerja yang signifikan. Sehingga Sumut berpeluang terjebak pada tingkat pengangguran mutlak," ungkapnya.

Benjamin menilai, minimnya lowongan kerja membuat banyak tenaga kerja tidak dapat memanfaatkan sepenuhnya kompetensi yang dimiliki untuk mendapatkan pekerjaan yang diidamkan.

"Jadi analoginya seorang sarjana bisa saja kerja serabutan yang penting bisa kerja," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau