Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tahun Prabowo-Gibran, Medan Hadapi Tantangan Pengendalian Jumlah Pengangguran

Kompas.com, 21 Oktober 2025, 18:45 WIB
Cristison Sondang Pane,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Tingkat pengangguran di Kota Medan mengalami penurunan setelah masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data, tingkat pengangguran pada Februari 2025 tercatat sebesar 5,05 persen, turun dari 8,13 persen pada 2024 dan 10,81 persen pada 2021.

Penurunan ini sejalan dengan pemulihan kinerja ekonomi setelah sempat terpuruk saat pandemi.

Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Benjamin Gunawan, mengatakan hal yang sama juga terlihat pada penurunan jumlah penduduk miskin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, tingkat kemiskinan di Medan mencapai 7,25 persen atau sekitar 171,6 ribu jiwa.

“Namun kota ini memiliki tantangan dalam pengendalian jumlah pengangguran serta tingkat kemiskinan ke depan,” kata Gunawan kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, CKG di Aceh Utara Minim Peminat

Gunawan menjelaskan, secara sektor ekonomi, Medan mengandalkan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, diikuti sektor konstruksi serta industri pengolahan.

Namun ia mengkhawatirkan sektor konstruksi berpotensi mengalami perlambatan kinerja pada 2025. Sementara sektor perdagangan besar dan eceran sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

Di sisi lain, industri pengolahan diproyeksikan tumbuh moderat tanpa lompatan kinerja yang signifikan. Efisiensi anggaran pemerintah pusat juga dinilai menambah beban pembangunan di Kota Medan.

Selain itu, Medan merupakan wilayah yang rentan terhadap lonjakan inflasi karena bukan daerah berbasis pertanian.

“Jadi kota Medan rentan mudah alami kenaikan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Sektor usaha yang masih bisa diharapkan sejauh ini bertumpu pada industri pengolahan,” ujar Gunawan.

Baca juga: Amien Rais Beri Catatan 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Apa Saja?

Ia menambahkan, sektor PHR (pariwisata, hotel, dan restoran) juga mengalami tekanan seiring kebijakan efisiensi anggaran. Gunawan menilai Medan memiliki tantangan lebih berat dalam mencapai target penerimaan pajak dan mempercepat pembangunan dibanding daerah lain di Sumatera Utara.

Secara keseluruhan, menurutnya, selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Medan belum maksimal mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Perlambatan cukup terlihat dengan perkiraan pertumbuhan hanya 4,7 persen hingga 4,9 persen pada 2025.

Namun, ia menilai peluang pemulihan tahun depan masih terbuka, seiring kebijakan pemerintah pusat yang mendorong pemerintah daerah untuk lebih optimal membelanjakan anggaran.

“Sementara Kota Medan mengambil cara bertahan (survival) untuk setidaknya tidak membuat penambahan jumlah angka kemiskinan. Meskipun akan menghadapi kesulitan dalam menyerap jumlah tenaga kerja atau mengurangi pengangguran,” ucap Gunawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan, Illyan Chandra Simbolon, mengatakan upaya membuka lapangan pekerjaan tidak hanya dilakukan pihaknya, tetapi juga melibatkan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.

Ia menjelaskan, pihaknya mempermudah pencari kerja dalam mendapatkan informasi melalui Sistem Informasi Terpadu Ketenagakerjaan (SIDUTA).

Halaman:


Terkini Lainnya
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau