Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh Dievakuasi Pakai Hercules ke Medan

Kompas.com, 3 Desember 2025, 07:01 WIB
Goklas Wisely ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dievakuasi menggunakan pesawat Hercules menuju Kota Medan.

SH, seorang warga Desa Pondok Baru, mengatakan, ada sekitar 100 orang yang dievakuasi hari ini. Mereka dievakuasi karena kesulitan mendapatkan logistik.

"Kalau kondisi sebenarnya aman. Cuma logistik dia, minyak dan beras agak susah," kata SH yang membawa dua putrinya di Lanud Soewondo Medan pada Selasa (2/12/2025).

Ia menuturkan, hal itu terjadi karena seluruh akses menuju tempat tinggalnya terputus. Misalnya saja jalur kendaraan Bireuen–Takengon.

Baca juga: Korban Meninggal Banjir Aceh Utara Jadi 112 Orang, Pengungsi Tembus 115 Ribu

"Jadi logistik hanya bisa masuk lewat Hercules ini lah," ungkap SH.

SH menyebutkan, mereka sudah mengalami kesulitan logistik sejak Sabtu (29/11/2025). Pada Minggu, ia mendengar kabar penjarahan mulai terjadi.

"Ya kayak permukiman di gunung. Itu kan harus turun untuk cari bantuan. Kalau enggak ada berasnya, itulah dia jadi susah," ucap SH.

Pengiriman Logistik

TNI Angkatan Udara mendistribusikan 20 bundle bantuan logistik ke wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang menggunakan payung Low Cost Low Altitude (LCLA), Selasa (2/12/2025).DOK. Dinaspenau TNI Angkatan Udara mendistribusikan 20 bundle bantuan logistik ke wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang menggunakan payung Low Cost Low Altitude (LCLA), Selasa (2/12/2025).

Di sisi lain, Komandan Wing Udara 5 Lanud Soewondo, Letkol Pnb Galuh Yudi, menyampaikan bahwa pengiriman bantuan logistik ke Aceh masih dilakukan menggunakan helikopter dan pesawat Hercules dari Lanud Soewondo Medan.

"Hari ini kita dapat informasi dari komando atas. Kita diperintahkan untuk dropping bahan makanan sejumlah 20 bandel makanan," kata Galuh saat diwawancarai.

"Kemudian itu diperintahkan, kita drop di daerah Aceh, Kuala Simpang, tepatnya di Lapangan Bima," tambahnya.

Ia menuturkan, kegiatan itu berjalan aman dan tepat sasaran karena sesuai koordinat yang diberikan. Namun, pihaknya tetap menemui banyak tantangan.

"Jadi kita perlu koordinasi maupun komunikasi dengan pesawat lain. Kalau tidak sangat berbahaya sekali," ucapnya.

"Sehingga kita siapkan satu frekuensi radio yang bisa komunikasi antarpesawat. Itu kita broadcast sebutkan posisi kita di mana," sambungnya.

Galuh menyebutkan, banyak daerah masih terisolir karena jalur darat terputus sehingga jalur udara menjadi satu-satunya akses.

"Tadi saya gunakan Hercules untuk drop makanan tersebut. Kurang lebih 2,5 ron yang kita terjunkan," tutupnya.

Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini



Terkini Lainnya
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau