MEDAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara kembali memperbarui data sementara korban banjir dan longsor yang melanda wilayahnya sejak Senin (24/11/2025).
Berdasarkan data terbaru, Kamis (4/12/2025) pukul 17.00, jumlah korban meninggal mencapai 309 orang.
"Akibat dampak bencana banjir dan longsor, korban meninggal 309 orang, 205 jiwa hilang, terluka 612 jiwa, dan 50.375 mengungsi," ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae menginformasikan soal data dari BPBD Sumut.
Porman mengatakan, sejauh ini terdapat 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam sejak Senin (24/11/2025).
Baca juga: Meski BMKG Sebut Curah Hujan di Sumut Menurun, Masyarakat Tetap Diimbau Waspada
Rinciannya, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, serta daerah lainnya seperti Kota Sibolga, Padangsidempuan, Medan, Binjai, dan Tebing Tinggi.
Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah, di mana korban meninggal di sana mencapai 88 orang, hilang 112 orang, dan luka-luka 521 orang.
Terparah kedua adalah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), dengan korban meninggal 81 orang, 33 hilang, 70 luka-luka, dan 6.971 dilaporkan mengungsi.
Selanjutnya, lokasi ketiga terparah berada di Kota Sibolga, di mana 53 orang dilaporkan meninggal, 45 hilang, dan 5 orang luka-luka.
Saat ini, Tim SAR gabungan masih terus mencari korban yang dilaporkan hilang.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini