MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, buka suara soal ada 13 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara yang masih terisolasi akibat banjir dan longsor.
Dia menjelaskan meski lokasi terisolasi, distribusi bantuan sudah diberikan di sana.
"Total ada 13 kecamatan yang masih terisolasi, tetapi kalau secara distribusi bantuan, sudah bisa terjangkau," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Posko Tanggap Bencana di Jalan AH Nasution, Medan, Minggu (7/12/2025) malam.
Dia lalu mengatakan, hingga saat ini, proses percepatan membuka jalur di lokasi yang terputus terus dilakukan agar akses jalan bisa normal kembali.
Baca juga: Update Korban Banjir dan Longsor Sumut: 338 Meninggal, 136 Hilang, 42.686 Mengungsi
"Yang masih terisolasi, itu adalah beberapa akses darat yang keluar masuk ke daerah tersebut, ini yang ingin kami jadikan percepatan," tuturnya.
Bobby lalu mengatakan, untuk listrik, sejumlah wilayah terdampak sudah mulai normal.
"Untuk listrik dan lainnya sudah mulai membaik, walaupun ada daerah-daerah yang seperti terisolasi tadi karena arus tegangan rendahnya juga, mungkin terdampak tiang-tiangnya tumbang ini masih," ucapnya.
"Tapi, secara gardu induknya untuk suplai dari tempat induknya, ini sudah, ini tinggal masuk ke daerah-daerah itu saja yang perlu diperbaiki," katanya.
Baca juga: Dikritik Lempar Bantuan dari Helikopter, Bobby: Daerah Terisolir, Tak Bisa Terjangkau
Sebelumnya, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni, mengatakan wilayah yang terisolasi berada di Taput, yakni Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan.
Adapun di Tapteng ada 11 kecamatan, rinciannya Kecamatan Sosor Gadong, Sorkam, Kolang, Sitahuis, Lumut, Badiri, Tukka, Pasaribu Tobing, Pinang Sori, Sibabangun, dan Tapian Nauli.
Meski demikian, kata Sri Wahyuni, bantuan terus dikirim ke daerah terisolasi.
Namun, tidak semua bantuan diterima langsung masyarakat, melainkan melalui dapur umum yang dikelola pihak kecamatan.
"Memang belum bisa dilalui roda dua maupun roda empat. Hanya bisa dilalui jalan kaki. Nah, di Adian Koting sendiri, bantuan disalurkan melalui helikopter dan jalan kaki oleh anggota TNI," ucap Sri Wahyuni saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (7/12/2025).
Baca juga: Korban Banjir Sumut: dari Jam 9 Pagi Sampai Terbenam Matahari Kami Cari Bantuan
Sementara itu, berdasarkan data terbaru BPBD Sumut, Senin (8/12/2025) pukul 08.00, jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Sumut berjumlah 338 jiwa, 138 hilang, terluka 650, dan 42.686 mengungsi.
Lokasi terparah masih berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.