MEDAN, KOMPAS.com - Penambahan kasus Covid-19 di Sumatera Utara terus menanjak dalam beberapa hari terakhir hingga Minggu (6/2/2022).
Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengakui bahwa sejak awal tahun ini, tercatat enam kasus varian Omicron yang terdeteksi di Sumut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, keenam kasus Omicron tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
"Sejak minggu terakhir bulan Januari 2022, kasus Covid-19 di Provinsi Sumut cenderung meningkat, terkait isu berkembangnya varian baru Omicron. Hingga catatan kondisi per 4 Februari, terdapat enam kasus konfirmasi Omicron berdasarkan WGS," ujar Aris melalui keterangan tertulisnya, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Saat Bobby Nasution dan Kepala Daerah di Sumut Menjajal Arung Jeram
Namun, Aris tidak merinci keenam kasus Omicron itu berasal dari mana saja.
Sebelumnya diketahui bahwa salah satu kasus Omicron didapatkan dari seorang warga Inggris yang sempat dirawat di Rumah Sakit Royal Prima beberapa waktu lalu.
Selain itu, Aris mengakui, saat ini perkembangan kasus Covid-19 juga telah meningkat hingga empat kali lipat.
Sebelumnya kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 22-28 Januari 2022 hanya didapatkan 148 kasus.
Namun, melonjak menjadi 812 kasus dalam kurun waktu 29 Januari - 4 Februari 2022.
"Untuk pemeriksaan SGTF (probable Omicron) yaitu dilakukan di BTKLPP Kelas I Medan dan Laboratorium PCR RS USU," kata dia.
Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 6 Februari2022
Kendati begitu, Aris menyebutkan, untuk tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 di rumah sakit dalam 14 hari terakhir masih tergolong rendah.
Untuk bed occupancy rate (BOR) ICU hanya 1,42 persen dari 352 tempat tidur yang tersedia.
Kemudian, tempat tidur ruang isolasi terpakai 147 dari 3.985, atau 3,69 persen.
Kemudian, ICU isolasi terpakai 152 dari ketersediaan 4.337, atau 3,50 persen.
"Keterisian rumah sakit relatif lebih rendah, jauh di bawah ambang maksimal yang dianjurkan WHO, 60 persen. Namun demikian, keterisian tempat tidur menunjukkan peningkatan dalam seminggu terakhir," kata Aris.
Baca juga: Apakah Varian Omicron Meningkatkan Kasus Kematian di Indonesia?