Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rembuk Stunting, Bobby Nasution: Jangan Cuma Seremoni

Kompas.com - 02/06/2022, 11:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengingatkan agar Rembuk Stunting dan Penandatangan Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kota Medan tidak hanya kegiatan seremonial, harus ditindaklanjuti secara kongkrit.

"Jangan hanya seremoni, cuma menandatangani komitmen, belum ditentukan targetnya. Misal, saat ini ada 550 balita stunting, berapa yang bisa dikurangi di 2023?" kata Bobby, dikutip dalam siaran pers, Kamis (2/6/2022).

Dia juga menekankan penanganan secara terintegrasi dan berbasis data, supaya tidak ada lagi ungkapan: hanya OPD terkait langsung yang menangani. Ditegaskannya, seluruh OPD-OPD di lingkungan Pemkot Medan harus bersinergis menangani stunting.

Baca juga: Angka Stunting di Kota Malang 9,9 persen, Wali Kota Tekankan Komitmen dari Seluruh Pihak

"Mulai sekarang, jangan ada lagi ungkapan OPD yang berkaitan langsung dan OPD yang tidak berkaitan langsung, semua harus diubah. Jika ingin permasalahan stunting di Kota Medan ini selesai, seluruh OPD harus saling berkolaborasi agar hasilnya optimal," ucapnya.

Stunting, lanjut Bobby, dipengaruhi banyak hal, termasuk kondisi rumah tangga orangtua anak.

Pencegahan dilakukan pada seribu hari pertama dengan mencukupi asupan makanan. Pada 1.000 hari pertama kehidupannya, anak belum dapat memilih makanan sendiri.

Asupan makanan mereka tergantung kondisi orangtua dan lingkungan tempat tinggalnya.

"Inilah yang menjadi salah dasar semua OPD harus ikut menangani permasalahan stunting di Kota Medan," ucapnya.

Saat menanyai camat Medanbelawan dan lurah Sicanang tentang kondisi stunting di wilayah mereka. Keduanya masih bisa menjawab jumlah kasusnya.

Namun, agak tergagap ketika Bobby bertanya lebih detail soal kelayakan rumah tempat tinggal balita penderita stunting, pekerjaan orangtuanya dan bantuan yang tepat diberikan.

"Data dengan lengkap, pekerjaan orangtua, tempat tinggalnya layak huni atau tidak. Hal-hal seperti itu harus diketahui, jadi tahu persoalannya apa dan bagaimana harus ditangani. Target capaiannya juga harus jelas. Nanti saat saya menanyakan kembali, semua sudah ada," katanya tegas.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Medan sekaligus Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman juga meminta seluruh OPD lebih peka dan jeli terhadap warga yang terdeteksi anaknya menderita stunting.

Mulai dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR), Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Koperasi dan UMKM.

"Semua harus dilibatkan. Stunting identik dengan warga ekonomi lemah. Masyarakat yang sudah terdata, bisa diberi bantuan UMKM agar mandiri dan menambah pendapatannya," kata Aulia.

Pada Rembuk Stunting 2022 di Hotel Grand Mercure Medan pada Rabu (31/5/2022), Bobby dan Ketua TP PKK Medan menandatangani surat pernyataan komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kota Medan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com