Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang di F1 Powerboat Danau Toba: Sering-sering Kaya Gini

Kompas.com - 26/02/2023, 11:14 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah orang menenuhi tribun penonton Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 Powerboat yang dikelola masyarakat lokal dan venue utama.

Warung makanan dan minuman padat pengunjung yang hendak menonton.

Indah, pemilik warung makanan di kawasan Lumbansilintong, Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, mengungkapkan, jumlah pengunjung membludak. Biasanya hanya melayani 10-20 pembeli, hari ini hampir 100-an orang.

"Biasanya yang datang cuma yang mau mancing di danau, nongkrong. Wisatawan ada juga, tapi tak banyak. sudah dua hari membludak, adalah 100 orang yang beli, padahal hari ini puncaknya," katanya, Minggu (26/2/2023).

Baca juga: Meriahkan F1 H2O, Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Bermanuver di Langit Danau Toba

Sebelum mulai acara, Indah sudah menambah barang dagangannya. Hasilnya, modal sudah kembali, untungnya juga lumayan.

Dia ingin acara seperti ini sering digelar karena mengundang orang untuk datang.

"Tapi fasilitas di sekitar danau juga dibagusin, biar lebih banyak lagi yang datang, ekonomi pun meningkat," kata Indah.

Kemenparekraf adakan nobar F1 PowerBoat untuk masyarakat sekitar Danau Toba.Dok. Kemenparekraf Kemenparekraf adakan nobar F1 PowerBoat untuk masyarakat sekitar Danau Toba.

Senada dengannya, Johan, pedagang minuman juga mengharap banyak lagi event diadakan untuk menambah penghasilan masyarakat.

"Saya harap sering-sering diadakan kaya gini," katanya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancarai di venue utama F1 Powerboat mengatakan, perekonomian rakyat paling utama di balapan akbar ini.

Baca juga: F1 Powerboat Danau Toba: Angin Kencang Bikin Jadwal Berubah, Tak Ada Pemanasan

Tiket-tiket habis, pengunjung membludak adalah tanda antusias masyarakat sangat besar. Dia juga mengharapkan event-event lain seperti balapan air diadakan di Danau Toba.

"Setelah ini, akan banyak event-event balap air. Tiket F1H20 habis, antusias warga kita luar biasa, tetapi ekonomi kerakyatan lebih penting," kata Edy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com