Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Calo Masuk Honorer, Anggota DPRD Asahan Dipolisikan

Kompas.com, 24 Juni 2023, 19:34 WIB
Rahmat Utomo,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com- Anggota DPRD Asahan, Sumatera Utara, inisial AR dilaporkan ke polisi, pada Minggu (18/6/2023).

AR diduga menjadi calo lowongan kerja pegawai honorer di Pemkab Asahan. AR diduga meminta upeti sebesar Rp 25 juta ke korbannya IA (18).

Pengacara korban Awaluddin mengatakan, laporan kliennya diterima polisi dengan nomor LP/B/45/VI/2023/SPKT/PolresAsahan.

Baca juga: Mengaku Kenal Tokoh Parpol, Mahasiswi Ini Jadi Calo PPPK hingga Tipu 7 Orang

Kronologi kejadian berawal pada Agustus 2022. Korban IA mendapat informasi lowongan kerja honorer, di bagian umum di Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan.

"Informasi itu diterima si korban ini, dari salah satu keluarganya bernama Yuli, yang mendapat informasi dari salah seorang anggota dewan inisial AR," ujar Awaluddin, kepada Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (24/6/2023).

Lalu kata Awaluddin, dilakukan pertemuan antara keluarga IA dengan AR, kemudian AR meminta uang Rp25 juta untuk biaya masuk menjadi honorer.

"Okelah kalau memang begitu, disanggupi lah, tapi kami tidak ada uang kontan sebanyak itu (Rp25 juta), yang ada kami cari lah dulu uang Rp15 juta," ujar Awaluddin.

Baca juga: Polres Cirebon Kota Tangkap Calo TPPO yang Janjikan Fee Besar

Selanjutnya pada tanggal 24 Agustus 2022, korban menitipkan uang 15 juta melalui Yuli, agar diserahkan ke AR.

"Karena anggota DPRD ini sedang melakukan kunjungan ke luar kota, akhirnya diinformasikan AR, agar uang tersebut dititipkan ke pemilik warung Wonogiri, di Kecamatan Kisaran, Asahan," ungkap Awaluddin.

Selanjutnya, kata Awaluddin, sisa pembayaran Rp 10 juta dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening bank, AR, keesokan harinya. AR lalu berjanji bahwa korban akan mulai bekerja pada September 2022.

"Ternyata pekerjaan itu belum ada, AR beralasan Pemkab Asahan lagi sibuk mengurus PPPK. Ditunggu lah bulan Oktober enggak juga ada kerjaan, alasanya karena kepala bagiannya, sedang umroh," ujar Awaluddin.


Selanjutnya pada bulan November 2022, AR dan keluarga korban melakukan pertemuan. AR lalu menjanjikan pekerjaan itu akan ada pada bulan November 2022. Jika tidak dia akan mengembalikan uang korban. Namun nyatanya hingga Maret 2023 pekerjaan yang dijanjikan AR tidak kunjung terwujud.

"Nah di tanggal 27 Maret 2023, bertemu lah orangtua korban sama anggota dewan ini di Warung Wonogiri. AR lalu mengatakan bahwasanya 2 Minggu lagi lah kami pulangkan uang itu, nah 2 Minggu itu kan, sekitar 10 April 2023 kan gitu, tapi dihubungi tak bisa lagi dia," ungkap Awaluddin.

Selanjutnya pihak keluarga melakukan somasi 2 kali ke AR namun tidak ditanggapi, hingga akhirnya korban membuat laporan ke polisi, terkait penipuan yang dialaminya.

Terpisah, Kapolres Asahan AKBP Rocky H Marpaung membenarkan laporan korban, namun dia belum merinci sudah sejauh mana proses penyelidikannya.

"Sementara lagi pendalaman penyelidikan,"katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau