Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marahi Kadishub Tak Bisa Atur Bus "Ngetem", Bobby: Sudah Diingatkan Berulang Kali

Kompas.com, 27 Juli 2024, 11:16 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video mengenai Wali Kota Medan Bobby Nasution memarahi Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis sempat membuat heboh di media sosial.

Bobby kesal lantaran Iswar tidak bisa menertibkan bus yang mengetem untuk menunggu penumpang, yang menyebabkan kemacetan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Bobby mengatakan, salah satu penyebab kemarahannya karena sudah berulang kali meminta Iswar menertibkan bus tersebut, tetapi tidak berhasil.

Baca juga: Usai Dimarahi dan Diancam Dicopot Bobby, Kadishub Medan Ubah Rute Bus di Jalan Jamin Ginting

Di sisi lain, Iswar juga dinilai tidak memiliki solusi dalam mengatasi persoalan ini.

"Sudah kita sampaikan agar itu ditindaklanjuti, ada solusinya, harus ada solusi yang bisa dipastikan benar-benar berjalan, cuma belum ada aksinya dari kemarin. Jadi kita agak kecewa sedikitlah sama teman-teman," ujar Bobby saat diwawancarai wartawan di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sabtu (27/7/2024).

Padahal, sambung Bobby, selain dirinya, pihak kepolisian juga mengingatkan agar Dishub bisa menertibkan bus yang mengetem di Jalan Jamin Ginting tersebut.

"Itu bukan kali pertama diingatkan, sudah diingatkan baik dari pihak kepolisian melalui Satlantas, bahkan kemarin kita sama-sama tahu Pak Wakapolda kemarin ke titik yang sama (menindak bus mengetem)," ujarnya.

Baca juga: Macet Bus Ngetem, Bobby ke Kadishub Medan: Omongan Kami Sampah Buat Bapak?

Kata Bobby, untuk mengatasi kemacetan di Jalan Jamin Ginting, pihaknya selanjutnya mengubah rute bus yang masuk ke Jalan Jamin Ginting mulai Jumat (26/7/2024).

"Jadi nanti tidak akan melewati rute yang hari ini menjadi titik kemacetan, namun memutar Simpang Pemda, langsung ke Simpang Selayang Pasar Lau Chi," tutup Bobby.

Sebelumnya diberitakan, Bobby mengunggah video saat dirinya memarahi Iswar di akun Instagram pribadinya @bobbynst. Dalam video itu, terlihat Bobby mendatangi loket bus di Jamin Ginting pada Kamis (22/7/2024).

Bobby tampak marah dengan penjaga loket bus dan juga Iswar. Dia mengatakan sudah berulang kali mengingatkan agar tidak ada lagi bus yang ngetem di pinggir jalan.

Bobby menilai petugas Dishub Medan tidak mampu menertibkan bus-bus tersebut.

"Ini sudah diperingatkan, dari provinsi juga dari Polda sudah. Bapak (Iswar) nampak selow aja. Berarti omongan-omongan kami sampah semua buat Bapak," ujar Bobby kepada Iswar.

Lalu, Bobby bertanya ke salah satu penjaga loket bus. Ada sekitar 40 bus yang mengetem untuk menunggu penumpang di sana.

Bobby pun menanyakan tentang solusi dari persoalan ini kepada Iswar sembari mengancam akan mencopotnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau