Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Voli Jatim Raih Emas di PON XXI, Megawati Jadi Kunci Kemenangan

Kompas.com, 20 September 2024, 10:04 WIB
Rahmat Utomo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Atlet putri voli indoor Jawa Timur (Jatim) berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI setelah mengalahkan juara bertahan, Jawa Barat (Jabar), dengan skor 3-1 pada Kamis (19/9/2024).

Pertandingan final yang berlangsung di venue voli indoor Sport Center Sumut, Desa Sena, Deli Serdang, menunjukkan persaingan ketat dengan set-set yang berakhir 22-25, 25-23, 25-23, dan 25-23.

Pemain nasional Megawati menjadi salah satu kunci kemenangan tim Jatim.

Megawati mengaku bangga atas pencapaian timnya, terutama karena rekan-rekannya mampu melaju hingga perempat final tanpa kehadirannya.

Baca juga: Megawati Megatron Bawa Jatim Sabet Juara Voli PON XXI

Atlet yang akrab disapa Megatron ini baru dapat tampil di semifinal melawan DKI Jakarta pada Rabu (18/9/2024), setelah mendapatkan izin dari klubnya, Red Sparks, Korea Selatan.

Ia tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada Selasa (17/9/2024) dan langsung bertanding keesokan harinya.

“Teman-teman sudah bermain dengan sangat baik sampai semifinal tanpa saya. Itu suatu kebanggaan buat saya. Nanti saya juga akan menjadi senior dan tidak bermain voli lagi. Adik-adik yang akan meneruskan saya di per volian Indonesia," ujar Megawati.

Dalam pertandingan final, meskipun sempat tertinggal, rekan-rekan setimnya tetap tenang.

"Walaupun sempat tertinggal 6 poin, 7 poin, 3 poin, kita tidak terburu-buru dan bisa menyelesaikannya dengan baik," tambahnya.

Pertandingan antara Jatim dan Jabar berlangsung alot.

Di set pertama, Jatim sempat unggul 13-10, namun Jabar berhasil membalikkan keadaan dan menutup set pertama dengan skor 25-22.

Di set kedua, meskipun Jatim sempat tertinggal 0-2 dan 8-12, mereka berhasil menyamakan kedudukan dan menutup set dengan skor 25-23, sehingga kedudukan menjadi 1-1.

Set ketiga dan keempat pun berlangsung sengit, dengan Jatim akhirnya menutup set ketiga dengan 25-23 dan set keempat dengan 25-23, memastikan gelar juara.

Dengan kekalahan ini, Jabar harus gigit jari karena gagal meraih medali emas untuk keempat kalinya secara beruntun, setelah sebelumnya meraih emas di PON Riau 2012, Jawa Barat 2016, dan Papua 2020.

Pelatih Alim Suseno menyatakan rasa syukurnya atas kemenangan ini, mengingat tantangan yang dihadapi timnya.

"Alhamdulillah, pertandingan sangat sengit, terutama di partai puncak ini. Siapa yang siap, insya Allah itulah yang menang," ujarnya.

Baca juga: Atlet dan Penonton Mengeluh Venue Voli PON Berdebu, Panpel: Angin yang Bawa

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Megawati memberikan pengaruh besar pada mental dan performa tim.

"Alhamdulillah, pertandingan sangat sengit, terutama di partai puncak ini. Siapa yang siap, insya Allah itulah yang menang," pungkas Alim.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau