MEDAN, KOMPAS.com - Seorang baby sitter atau pengasuh bayi berinisial US (30) di Kota Medan, Sumatera Utara, diberhentikan setelah diduga menganiaya anak usia 16 bulan berinisial EHA. Orangtua EHA pun melaporkan US ke Polrestabes Medan.
“Untuk pengasuhnya sudah diberhentikan,” kata Juli Azhari, pengelola Murni Day Care, tempat US bekerja sebagai baby sitter, saat diwawancarai di Jalan Murni, Kota Medan, Rabu (9/10/2024).
Juli mengaku telah berkomunikasi dengan keluarga korban terkait kejadian tersebut. Namun, diakuinya belum terlalu intens.
Baca juga: Ketahuan Cubit dan Jambak Anak via CCTV, Baby Sitter di Medan Dipolisikan
“Di awal pun orangtua si anak sudah bicara dengan kita. Sebetulnya di situ kita sudah minta maaf atas kejadian itu. Tetapi (ini) di luar apa yang kita inginkan,” kata Juli.
Sebelumnya diberitakan, kejadian yang dialami EHA terungkap saat kakak kandung dari ibu EHA bernama Maria Ulfa mengecek CCTV.
"Sewaktu menyuap korban, pelaku ini menyendok makanan ke mulut dengan kasar, sampai korban terjatuh ke belakang," kata Maria kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (9/10/2024).
"Selain itu, pelaku juga mencubit bagian dada, perut, pipi, hingga menjambak rambut korban," tambahnya.
Ia menjelaskan, korban telah dititipkan ke penitipan anak tempat pelaku bekerja sejak beberapa bulan lalu. Adapun, setiap keluarga anak dapat melihat aktivitas anak dari kamera CCTV.
Setelah mengetahui tindakan pelaku yang kasar, keluarga korban sempat berupaya menempuh jalur kekeluargaan dengan pemilik tempat penitipan anak. Namun pemilik tempat penitipan anak itu kurang merespons dengan baik.
Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Makam Baby Sitter di Medan Dibongkar Polisi
Alhasil, keluarga korban membuat laporan ke Polrestabes Medan. Laporan polisi pun dibuat dengan nomor STTLP/B/2763/X/2024/SPKT Restabes Medan/Polda Sumut. Maria pun berharap agar polisi dapat memproses laporan tersebut secara adil.
Di lain pihak, Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan keluarga korban. Kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang