MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution, turut menyoroti video viral yang menunjukkan seluruh guru di SD Negeri 078481 di Kabupaten Nias tidak masuk kelas selama sebulan.
Dia menyoroti Kabupaten Nias sebagai daerah tertinggal dan juga proses distribusi guru yang tidak merata.
Khusus mengenai distribusi guru, kata dia, di beberapa daerah terdapat surplus guru hingga terpaksa mengajar di sekolah swasta, sementara di daerah lain justru mengalami kekurangan guru.
"Guru itu yang paling penting, karena ada guru yang di daerah seperti kita di Medan, ada gurunya, bahkan beberapa kasusnya ada yang mengungsi ke sekolah swasta (mengajarnya), tapi di daerah lain ada yang kekurangan," ujar Bobby usai ditanya wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Guru SD di Nias Tak Mengajar Sebulan, Disdik Wajibkan Tinggal Dekat Sekolah
Kata dia, persoalan itu telah dipelajarinya saat dia berkampanye ke Nias, saat proses pemilihan gubernur Sumut, beberapa waktu lalu. "(Jadi) tinggal distribusinya, kita sudah lihat pada saat masa kampanye (persoalan ini), kita pelajari juga tentang distribusi guru," ujarnya.
Di sisi lain, pria yang saat ini masih menjabat Walikota Medan ini juga menyoroti status Kabupaten Nias yang kini berpredikat sebagai daerah tertinggal di Indonesia.
Bobby mengaku telah memiliki program untuk mengeluarkan Kabupaten Nias dari status daerah tertinggal.
Menurutnya, persoalan di Nias bukan hanya soal pendidikan saja, tetapi mencakup soal infrastruktur, kesehatan, pertanian, hingga ketahanan pangan.
"Kita ingin keluarkan Kabupaten Nias dari daerah tertinggal yang ada di Indonesia, karena dari 7 daerah tertinggal di Pulau Sumatera, empat dari Sumut yaitu dari kepulauan Nias," tandasnya.
Sebelumnya, peristiwa guru tidak mengajar selama sebulan ini menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial.
Cerita berawal saat seorang siswa SD merekam keliling sekolahnya.
Dia lalu memvideokan kondisi kelas yang sama sekali tidak ada gurunya.
Hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan.
Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, di mana sama sekali tidak ada guru di sana.
Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini.