MEDAN, KOMPAS.com - DW (40), seorang ibu rumah tangga di Kota Medan, menjadi korban penipuan jasa calo masuk ke PTN dengan kerugian ratusan juta.
Dia diduga ditipu oknum sekolah dan bimbel di Medan.
DW menceritakan, pada akhir tahun 2023, anaknya masih duduk di bangku kelas tiga SMA di Sekolah Jabal Rahmah Mulia.
Suatu waktu, kepala sekolah yang saat itu menjabat, Achmad Sulu, menawarkan ada pihak yang bisa meluluskan anaknya ke Fakultas Kedokteran USU dengan syarat harus membayar Rp 200 juta.
Baca juga: Update Penipuan Umrah, Tercatat 83 Korban dengan Kerugian Mencapai Rp 2 M
Pihak yang dimaksud adalah Kepala Genza Education Cabang Ringroad saat itu, Fika Yolanda Ramadhani.
"Perjanjiannya, saya memberikan DP pertama sebesar 80 juta dan itu saya kirim ke rekening dia. Sedangkan Rp 120 juta lagi nanti akan diserahkan setelah lulus," ujar DW melalui saluran telepon kepada Kompas.com pada Jumat (24/1/2025).
Pada Maret 2024, anaknya mengikuti SNBPTN, namun hasilnya gagal.
DW mempertanyakan kenapa anaknya tak lulus kepada Achmad.
Lalu, Achmad mengarahkan untuk berkomunikasi dengan Fika.
DW menghubungi Fika, dan hasilnya, anaknya diarahkan untuk mengikuti jalur mandiri.
Namun, persyaratannya, DW harus membayar lagi dengan alasan pihak yang mengurus jalur mandiri berbeda dengan jalur SNBPTN.
Ia pun mengirimkan uang beberapa kali ke rekening FY, hingga totalnya Rp 120 juta.
Seiring berjalannya waktu, anaknya kembali gagal masuk jalur mandiri.
FY beralasan hal itu terjadi karena kesalahan sistem.
Merasa kesal, ujungnya DW meminta uangnya untuk dikembalikan.