MEDAN, KOMPAS.com - Sindikat pencurian avtur milik Pertamina dibongkar oleh TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (11/2/2025).
Dari pengungkapan itu, tiga pelaku dan barang bukti 30 kiloliter atau 30.000 liter avtur diamankan. Bila dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 400 juta.
Terkait tindak lanjut kasus ini, Pertamina menyerahkan proses hukumnya kepada pihak Polresta Deli Serdang.
Kendati demikian, mereka juga akan melakukan investigasi internal untuk memastikan ada tidaknya orang dalam (ordal) yang terlibat dalam pusaran kasus ini.
"Yang jelas kami juga melakukan investigasi internal untuk melihat agar kita terhadap kejadian ini, supaya tidak terulang di kejadian berikutnya. Tidak terulang di tahun-tahun berikutnya," ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, di kantornya, Kamis (13/2/2025).
Namun, kata August, selama ini pihaknya selalu melakukan patroli bongkar muat untuk mengawasi penyaluran avtur dari kapal tanker melalui pipa dalam laut sepanjang 5 km ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu.
Baca juga: Sindikat Pencuri Avtur Beraksi sejak 2022, ke Mana Dijualnya? Ini Reaksi Pertamina
Dia pun berharap pihak polisi mengungkap bagaimana cara pelaku mengelabui tim patroli mereka.
"Kami melakukan pengawasan. Lagi-lagi tadi sepertinya ya, (tetapi) kami harus menunggu hasil (pemeriksaan) tersangka, bagaimana modusnya, dia melakukan pencurian dengan mengelabui tim patroli," ujar August.
August tidak merinci bagaimana tim patroli melakukan pengawasan.
Dia menduga salah seorang pelaku memanfaatkan posisinya sebagai pengelola Pantai Dewi Indah untuk mengelabui petugas.
"Mungkin mereka mengelabuinya dengan membuat gubuk (untuk avtur curian), lalu seperti juga sebagai Pantai Dewi gitu. (Namun) kami apresiasi Tim Lantamal dengan tim intelnya mengungkap kejadian ini," ungkapnya.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria saat diwawancarai di kantornya, Kamis (13/2/2025) Dia kemudian mengatakan, dari barang bukti yang diamankan, pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp 400 juta.
"(Kerugiannya) ya, sekitar Rp 400 jutaan dengan barang bukti, kalau tidak salah ada 29 di baby tank, berarti sekitar 30 kiloliter, (total kerugian) sekitar Rp 400 jutaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan mengungkap sindikat pencurian avtur yang dipasok untuk pesawat di Bandara Kualanamu pada Selasa (11/2/2025).
Para pelaku mencuri bahan bakar tersebut dengan cara melubangi pipa bawah laut milik Pertamina dan menyalurkannya ke gudang penampungan avtur yang mereka buat.
Komandan Lantamal 1, Brigjen TNI Marinir Jasiman Purba, melalui Kadispen Letkol Laut Nelson Sagala, mengungkap dalam operasi ini tiga pelaku berhasil ditangkap, yaitu Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43).
Satu pelaku lainnya, Jack (50), masih dalam pengejaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang