Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Sebut Banyak yang Desak Terapkan Cara Dedi Mulyadi Atasi Tawuran di Belawan

Kompas.com, 6 Mei 2025, 22:47 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menanggapi aksi tawuran yang menewaskan seorang remaja bernama M Suhada (15) di areal Tol Belmera di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, pada Minggu (4/5/2025).

Bobby mengaku didesak menerapkan cara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menginstruksikan remaja terlibat tindakan kriminal atau kenakalan berat dibawa ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan dan pendisiplinan.

"Ya untuk masalah tawuran yang sebenarnya yang ingin kami sampaikan, kami dari kemarin banyak yang mendesak agar menetapkan seperti yang dilakukan Jawa Barat,'' ujar Bobby saat ditanya wartawan di Universitas Sumatera Utara, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Polemik Jembatan Haji Endang-BBWS, Dedi Mulyadi Turun Cari Tahu Akar Masalah

Kendati demikian, Bobby juga mengatakan saat menjabat Wali Kota Medan sebelumnya, dia pernah mengagungkan program Bela Negara kepada pemuda di sana untuk menghindari tawuran.

"Kami pernah buat namanya Pemuda Bela Negara itu pemuda Medan, khusus bagian utara sudah pernah kita latih selama 1 tahun itu dilatih sama di Kodim, kepada pemuda di sana kami latih dan di sana Angkatan Laut juga ikut melatih," ujarnya.

Bobby lalu menjelaskan bahwa yang menjadi dasar utama tawuran ialah karena narkoba.

Karena itu, dia mengajak masyarakat dan semua pihak untuk sama-sama memberantasnya.

"Dasar semua ini adalah sama seperti yang saya suarakan, penyalahgunaan narkoba, ayok sama samalah penyalahgunaan narkobanya, kenakalan-kenakalan ini yang harus bisa sama-sama kita kita berantas," tuturnya.

Baca juga: Pejabat Dinonaktifkan Dugaan Gratifikasi, Bobby: Bersih-bersih, Jangan Curi Lagi

Sebelumnya diberitakan Kapolres Belawan, Oloan Siahaan mengalami situasi menegangkan saat diserang oleh kelompok pelaku tawuran di Jalan Tol Belmera.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan petugas mendapatkan informasi mengenai tawuran antar-pemuda di simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Menanggapi informasi tersebut, Oloan segera memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan dan melaksanakan siaga di posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB. Setelah itu, Oloan meninggalkan posko untuk memantau situasi keamanan di wilayah lain.

"Saat memasuki Tol Belmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku tawuran ini melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan," ucap Ferry dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com.

Setelah sopir mobil dinas Oloan berhenti, Oloan turun dan melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Namun, para pelaku tawuran tetap menyerang dengan menembakkan mercon dan melemparkan batu.

Dalam situasi tersebut, Oloan mengambil keputusan untuk menembak ke arah para pelaku sebanyak tiga kali, yang diarahkan ke bagian kaki.

Baca juga: Kronologi Kapolres Belawan Oloan Siahaan Diserang Pelaku Tawuran hingga Lepas 3 Tembakan

"Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang," kata Ferry.

Akibat insiden tersebut, dua remaja mengalami luka tembak. Salah satunya, berinisial Muhammad Syuhada mengalami luka di bagian perut dan kini dilaporkan meninggal dunia, sementara remaja lainnya B (17) terluka di bagian tangan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau