MEDAN, KOMPAS.com - Pihak PT Antar Lintas Sumatera (ALS) menyampaikan hari ini akan memulangkan 12 jenazah korban kecelakaan di Kota Padang Panjang ke kediaman keluarga masing-masing.
Alwi Matondang selaku Humas PT ALS menjelaskan, dari 12 orang yang meninggal dunia, 11 di antaranya akan dipulangkan ke keluarganya di Sumatera Utara, sedangkan 1 orang lagi ke Jawa Tengah.
"Ada 1 jenazah diantar ke Medan, 1 orang ke Deli Serdang, 5 ke Simalungun, 1 ke Balige, 3 ke Padang Sidempuan, 1 ke Salatiga," kata Alwi saat diwawancarai di kantornya, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan pada Rabu (7/5/2025).
"Saat ini, jenazah para korban sedang dibawa ambulans menuju tempat keluarganya masing-masing," ucapnya.
Baca juga: Sopir Bus ALS yang Alami Kecelakaan di Padang Panjang Sudah Puluhan Tahun Mengemudi
Di samping itu, dia menyampaikan pihaknya turut berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk memberikan perawatan terhadap 23 penumpang yang terluka.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal yang dialami bus PT ALS terjadi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025).
Alwi menyampaikan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kala itu, bus tersebut diperkirakan sedang membawa 35 penumpang.
"Ada 12 orang meninggal dan 23 orang terluka. Untuk kapasitas bus itu 38 orang," kata Alwi.
Baca juga: Manajemen ALS Buka Suara Usai Busnya Kecelakaan dan Tewaskan 12 Penumpang
Dia menyampaikan, bus yang mengalami kecelakaan itu masih baru dibeli dan dioperasikan sejak April 2025.
Alwi menegaskan, setiap kali hendak berangkat dari loket di Medan, bus ALS selalu menjalani proses pemeriksaan kendaraan.
"Kalau tidak diservis, kami tidak akan memberangkatkan," ucap Alwi.
Adapun Alwi belum dapat memastikan apakah bus itu mengalami rem blong atau tidak.
Sebab, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian.
"Soal rem blong belum bisa dipastikan karena sopir belum dapat dimintai keterangan," ucap Alwi.
"Bus ini kan pakai mesin Mercedes 1626. Seandainya rem blong, sangat jarang karena menggunakan kekuatan angin," tuturnya.
Kini, pihaknya pun masih fokus untuk memulangkan para jenazah penumpang serta melakukan perawatan bagi korban luka-luka.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang