Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Kapolres Tapsel Minta Maaf, Wanita di Mobil Tabrak Lari Bukan Pacar Anak Kasi Propam

Kompas.com, 10 Juli 2025, 10:50 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com – Mantan Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yasir Ahmadi, menyampaikan permintaan maaf usai pernyataannya soal identitas wanita dalam mobil dinas Plh Kasi Propam Polres Tapsel Iptu A yang dikemudikan anak Iptu A, AS (16), menuai polemik.

Yasir sebelumnya menyebut bahwa wanita yang berada dalam mobil tersebut adalah kekasih AS.

Baca juga: Eks Kapolres Tapsel Akui Salah Bicara, Wanita di Mobil Anak Kasi Propam Ternyata Guru, Bukan Pacar

Namun, belakangan ia meralat ucapannya dan menyebut pernyataan itu merupakan dugaan awal, bukan hasil pendalaman.

"Demikian, jangan jadi polemik. Saya sampaikan sekali bahwa itu benar gurunya. Saya mohon maaf jika salah dalam penyampaian kemarin karena dugaan awal pada saat di wawancara," ujar Yasir, dikutip dari video tersebut, Rabu (9/7/2025).

Yasir, yang per 9 Juli 2025 telah menjabat sebagai Kabag RBP Rorena Polda Sumatera Utara, menjelaskan klarifikasinya melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram resmi Polres Tapanuli Selatan.

Baca juga: Anak Kasi Propam Tapsel Tabrak Lari Pakai Mobil Dinas Saat Antarkan Guru

"Saya mengklarifikasi keterangan saya kemarin bahwa yang saya sampaikan adalah dugaan awal dan setelah didalami ternyata status sebenarnya wanita dalam mobil itu adalah guru dari anak Kasi Propam," ujar Yasir.

Pernyataan Yasir ini berbeda dari keterangan sebelumnya yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan.

Baca juga: Anak Kasi Propam Polres Tapsel Bawa Mobil Dinas Jalan-jalan di Medan lalu Tabrak Lari

Ferry sebelumnya menegaskan bahwa perempuan dalam mobil tersebut adalah guru AS yang hendak diantar ke suatu tempat.

"Jadi apa yang disampaikan Kabid Humas tersebut bahwa itu adalah gurunya itu adalah yang sebenar-benarnya. Setelah dilakukan pendalaman kemarin dugaan awal yang kita sampaikan," tambah Yasir.

Sebelumnya diberitakan, AS, anak dari Iptu A yang menjabat sebagai Plh Kasi Propam Polres Tapsel, terlibat dalam kasus tabrak lari di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (6/7/2025).

Saat kejadian, AS membawa mobil dinas milik ayahnya dan didampingi oleh seorang perempuan.

Perbedaan informasi mengenai identitas wanita dalam mobil tersebut sempat menimbulkan tanda tanya publik. Namun kini, pihak kepolisian memastikan bahwa perempuan itu adalah guru AS, bukan kekasih sebagaimana disebut dalam pernyataan awal Yasir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau