Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Cita Rasa Buah Dalam Kopi di Kawasan Perbukitan Danau Toba

Kompas.com - 10/03/2021, 08:27 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Danau Toba yang merupakan salah satu destinasi wisata internasional di Indonesia, tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah.

Danau Toba juga terkenal sebagai zona produksi kopi berkualitas tinggi.

Beragam varietas tumbuh subur di tujuh kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.

Setiap daerah memiliki karakter khas. Sebut saja Sigararutang, Lintong, Doloksanggul, Sidikalang, Samosir dan lainnya.

Umumnya, kopi yang ditanam jenis arabika.

Baca juga: Ketahui, Ada 4 Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas kebun kopi arabika di kawasan Danau Toba seluas 71.955 hektar.

Sementara kopi robusta hanya 19.416 hektar.

Kopi jenis arabika merupakan kopi dataran tinggi yang tumbuh subur di kawasan pegunungan dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kopi ini tidak hanya terkenal di Sumatera Utara, bahkan diminati pecinta kopi dunia karena rasanya lebih halus, manis dan aromanya lebih variatif.

Dalam buku The Little Coffee Know It All yang ditulis Shawn Steiman disebutkan bahwa kopi yang tumbuh pada ketinggian lebih dari 800 mdpl diakui memiliki karakter rasa yang berbeda.

Misalnya seperti tingkat keasaman, aroma dan cita rasa yang lebih bervariasi.

Baca juga: Simak, 14 Tips Bikin Kopi Nikmat ala Kafe di Rumah

General Manager Taman Simalem Resort Resort Eddy Tanoto mengatakan, jika sering menemukan kopi dengan cita rasa yang bervariasi seperti buah-buahan tropis, beri, jeruk, cokelat, kacang dan varian rasa lainnya, kemungkinan besar kopi tersebut ditanam di dataran tinggi.

Untuk kopi yang ditanam di ketinggian lebih rendah, memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dan karakter rasa yang lebih sedikit.

Menurut dia, tren masyarakat menanam kopi di wilayah pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara, saat ini semakin meningkat.

Di dataran tinggi Karo misalnya, petani jeruk sudah beralih ke tanaman kopi pasca erupsi Gunung Sinabung pada 2010.

 

Ilustrasi kopimerc67 Ilustrasi kopi
Karo merupakan salah satu daerah penyangga kawasan wisata Danau Toba.

Salah satu varian kopi arabika yang banyak diminati adalah Sigararutang.

"Dinamai kopi sigararutang karena petani beranggapan hasil kopinya dapat segera membayar utang modal. Soalnya, waktu tanam kopi ini sangat singkat, berbuah di umur kurang dari dua tahun," kata Eddy lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Eddy mengatakan, sigararutang tumbuh subur di ketinggian 700 - 1.700 mdpl.

Tanaman kopi di Karo tersebar di seluruh Kecamatan.

"Paling banyak di Kecamatan Merek, salah satunya diproduksi kita," kata Eddy.

Menurut Eddy, kopi simalem yang mereka kembangkan saat ini masih jenis arabika varian sigararutang.

Mereka berencana menaman varian lain seperti gayo dan andongsari.

Varian sigararutang ditanam secara organik di ketinggian 1.500 mdpl, dengan lahan seluas 4 hektar.

Dia menyebut, cita rasa kopi organik yang mereka kembangkan menghasilkan rasa dan karakter yang menakjubkan, karena bukan hanya dipengaruhi faktor alamiah seperti ketinggian optimal, tekstur tanah subur alami dan temperatur sejuk.

Sebab kopi milik mereka diproses secara profesional mengikuti standar internasional.

“Di kalangan pecinta specialty coffee, kopi yang ditanam di dataran tinggi Danau Toba sudah terkenal menghasilkan karakter acidity, aroma dan flavour yang unik. Banyak dicari, terutama kopi single estate (dari satu kebun) karena karakter rasa dan aroma unik bisa ditelusuri ke estate tersebut,” kata dia. 

Bupati Karo Terkelin Brahmana menambahkan, sampai 2018, luas areal tanaman kopi di Karo mencapai 9.178,44 hektar, dengan produktivitas 1.931,60 kilogram per hektare tiap tahun.

Dia yakin, luas areal bisa bertambah, begitu juga produktivitasnya, karena meningkatnya penyuluhan pertanian kepada petani, terutama dengan teknik ramah lingkungan.

Pertumbuhan ini diyakini akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani.

“Ini menjadi perhatian kita, 80 persen masyarakat Karo hidup dari sektor pertanian. Peningkatan kesejahteraan petani harus jadi prioritas,” kata Terkelin.

Seiring meningkatnya tanaman kopi petani, produksi kopi di Sumut saat ini cukup baik.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, terjadi peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir.

Pada 2016, produksi kopi di Sumut sebanyak 65.926 ton.

Kemudian naik hingga 72.922 ton pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com