KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa Hari Kopi Nasional dirayakan pada 11 Maret.
Namun, ternyata tak hanya biji kopi yang dinikmati sebagai minuman. Di Sumatera Barat, dikenal minuman kawa yang berasal dari daun kopi robusta.
Daun kopi tersebut diolah seperti teh dan memiliki cita rasa yang khas. Tak kalah dengan kenikmatan kopi pada umumnya.
Baca juga: Kopi Kawa Daun Khas Sumatera Barat, Benarkah Lahir pada Masa Penjajahan?
Tak hanya masyarakat Minang di Payakumbuh yang mengolah daun kopi menjadi minuman daun kawa.
Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Dari cerita yang dituturkan masyarakat Minangkabau, minuman kawa daun telah ada sejak abad ke-19, tepatnya di masa penjajahan kaum kolonial.
Kala itu, Belanda menerapkan tanam paksa kopi di Sumatera Barat. Karena kopi menjadi komoditas bernilai tinggi di Eropa, seluruh hasil panen kopi dari masyarakat Minang harus diserahkan ke Belanda.
Baca juga: Kawa Daun, Kopi Khas Sumatera Barat yang Diseduh dari Daun (1)
Biji-biji kopi tersebut kemudian diekspor ke Eropa.
Kebijakan tersebut membuat masyarakat dan petani lokal tak bisa menikmati hasil kopi dari tanah mereka sendiri.
Atas dasar kerinduan menikmati seduhan kopi, masyarakat di kawasan kebun kopi mengolah daun kopi untuk dijadikan minuman.
Walaupun tak sebanyak biji kopi, daun kopi juga dipercaya cukup memiliki kandungan kafein.
Baca juga: Kawa Daun, Kopi Khas Sumatera Barat yang Diseduh dari Daun (1)
Bahkan, warna sajian kawa daun menyerupai teh dibandingkan minuman yang berasal dari biji kopi.
Cara membuat kawa daun cukup unik. Daun kopi robusta diasapi hingga mengering, kemudian disiram dengan air panas dalam sebuah tabung bambu.
Kawa daun biasanya disajikan dengan menggunakan batok kelapa.
Baca juga: Kisah Pilu di Balik Secangkir Kopi Kawa Khas Payakumbuh
Minuman kawa daun juga memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.